Jakarta –

Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga meminta masyarakat tidak meragukan penunjukan Simon Aloysius Mantiri sebagai presiden komisaris dan Condra Kiron sebagai komisaris independen PT Pertamina (Persero).

Arya mengatakan, setiap pengangkatan pengurus atau direksi di perusahaan publik seperti Pertamina dilakukan setelah melalui berbagai proses seleksi termasuk due diligence dan due process. Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh mengeluh jika penunjukan tersebut mempunyai tujuan, misalnya gaji atau kepentingan internal lainnya.

Menurut dia, kondisi tersebut sama seperti saat Kementerian BUMN pertama kali menunjuk Basuki Tjahaja Purnam alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina pada 2019. Saat itu, banyak pihak yang meragukan pilihan Menteri BUMN Erick Thohir, namun Ahok dipastikan bisa. . Jalani tugasmu sebagai komisaris dengan baik.

“Kalau di Pertamina Pak Ahok mundur ya? Jadi pas Pak Ahok dilantik jadi Kepala Staf, ada badai. pertamina.” semua setuju,” kata Arya kepada wartawan. di kantor Kementerian BUMN, Rabu (6/12/2024).

Artinya jangan skeptis dulu, bilang dulu ‘jadi ini balas dendam Ahok’, tanya saja ke pihak Pertamina bagaimana pengawasannya. Ya, makanya perlu, karena ini pengawasan, bukan pekerjaan teknis. .

Sementara itu, terkait penunjukan Condra Kiron sebagai komisaris independen Pertamina, Arya mengaku merupakan anggota polisi yang tampaknya memiliki banyak pengalaman di bidang penegakan hukum.

Berdasarkan pengalamannya sebagai polisi, Condro dinilai merupakan sosok yang tepat untuk mengawasi operasional Pertamina sesuai peraturan perundang-undangan yang ada. Semuanya, mulai dari segi hukum di tingkat pejabat hingga tingkat keputusan menteri terkait.

“Kami sangat membutuhkan agenda di Pertamina dari orang-orang yang berpengalaman di kepolisian,” kata Arya.

“Kami ingin melindungi BUMN (Pertamina) dengan mengikuti hukum, mereka (Dewan Komisaris) mengawasi, tidak bekerja, mengawasi, mengawasi. Peran komisaris adalah mengawasi,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurutnya, penunjukan mantan Polri/TNI sebagai salah satu direksi BUMN merupakan sesuatu yang tidak biasa. Terutama mengingat betapa berpengalamannya para anggota senior ini dalam pengawasan hukum.

“Banyak dan sudah terjadi sejak lama, perusahaan publik ada di mana-mana, ada polisi, ada tentara, ada mantan polisi, mantan tentara, mantan jaksa, harusnya ada,” tutupnya. .

Saksikan juga videonya: Tanggapan Jokowi terhadap Luhut yang meminta Pertamina mencari perusahaan di Brazil

(fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *