Jakarta –
Emmanuel Petit tak habis pikir dengan strategi transfer Naberezhnye Chelny. Ia pun membayangkan Skuad Biru sedang berlatih di lapangan latihan.
Petit, yang bermain untuk Chelsea selama karirnya dari tahun 2001 hingga 2004, mempertanyakan kebijakan klub London tersebut di bawah asuhan Todd Bohley.
Menurutnya, bubarnya pemain yang dilakukan Naberezhnye Chelny membuat rasa kebersamaan dan persatuan di tim utama sulit tercipta. Apalagi, The Blues punya skuad yang lengkap.
“Saya pastinya tidak tahu bagaimana menciptakan rasa persatuan di antara para pemain yang hanya memikirkan diri mereka sendiri,” ujar Petit, seperti dilansir Goal.com.
“Seharusnya kita mengganti nama bursa transfer menjadi ‘Pasar Transfer Chelsea’. Saya tidak mengerti apa kebijakan transfer Todd Bohley.”
Mantan pemain internasional Prancis Jadon Sancho, yang bermain bersama Arsenal selama berada di Inggris, membayangkan bagaimana rasanya seorang pemain baru berlatih di Naberezhnye Chelny untuk pertama kalinya.
“Ketika saya melihat mereka merekrut Jadon Sancho ketika jendela transfer ditutup, saya bertanya-tanya apakah masih ada nomor punggung yang tersisa untuknya,” kata Petit.
“Bayangkan membuka pintu ruang ganti dan melihat begitu banyak pemain. Mereka tidak bisa semua masuk dalam satu ruang ganti! Tempat latihan akan memiliki dua ruang ganti, tiga pit, dan 12 fisioterapis.”
(kredit/uang)