Jakarta –
Read More : Marak Kasus Ibu Cabuli Anak Sendiri, KemenPPPA Soroti Soal Ini
Bisphenol A atau disingkat BPA adalah bahan kimia yang telah digunakan selama lebih dari 40 tahun dalam produksi plastik polikarbonat (PC) dan resin epoksi. Senyawa BPA sampai batas tertentu digunakan sebagai bahan tambahan pada plastik polivinil klorida (PVC).
Polikarbonat juga digunakan sebagai bahan pengemas makanan, antara lain botol susu bayi, botol air minum, dan meja. Saat ini resin epoksi digunakan sebagai lapisan pelindung pada makanan dan minuman.
Polikarbonat dan resin epoksi juga digunakan dalam produk konsumen sehari-hari seperti elektronik, seperti komputer dan telepon, peralatan medis, helm, dll.
Pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Profesor Dr Achmad Zainal Abidin mengatakan dalam wawancara dengan detikcom: “Jadi penting, perannya dalam kehidupan kita sangat penting.”
Namun BPA merupakan hal yang umum karena diyakini berbahaya bagi kesehatan. Paparan BPA pada makanan dapat terjadi melalui pencucian dan migrasi BPA ke dalam plastik polikarbonat atau ke dalam wadah yang dilapisi resin epoksi.
Tentu saja proses migrasi BPA tidaklah mudah. Perpindahan BPA dari makanan atau minuman beralkohol dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain suhu, tekanan, jenis bahan, dan keasaman bahan kemasan.
Selain itu, Zainal juga mengatakan jalan keluarnya hanya terlihat pada sisa-sisa BPA yang terperangkap jika tidak menempel dengan baik pada plastik. Dia menekankan bahwa perjalanan yang tidak dilakukan dengan plastik diterima dengan baik.
“Sejauh ini bahan yang dikeluarkan dari plastik dalam penelitian tersebut bukan BPA, melainkan zat lain,” tegasnya.
Meski begitu, Zainal mengatakan ada undang-undang yang membatasi jumlah kontaminasi BPA dari makanan atau kemasan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), misalnya, dalam Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Makanan menetapkan batas maksimal pengangkutan BPA sebesar 0,6 bagian per juta (bpj).
“Setahu saya, keputusan BPOM sendiri sudah mengambil angka keamanan. Jadi kalau misalnya risikonya seribu, maka BPOM mengambil yang 100 kali lebih aman,” imbuhnya. Tonton video “Penyebab utama penyakit ginjal dini pada anak” (atas/atas)