Jakarta –
Read More : Atletico Vs Leverkusen: Los Rojiblancos Tak Boleh Hanya Fokus ke Wirtz
Google tidak asing dengan denda miliaran dolar yang dikenakan oleh regulator. Namun baru-baru ini pengadilan Rusia meminta Google membayar denda, yang besarnya sulit dihitung bahkan dengan kalkulator.
Hukuman ini merupakan sanksi yang dijatuhkan pengadilan Rusia setelah perusahaan media Tsargrad TV dan RIA FAN menggugat Google pada tahun 2020 karena memblokir konten mereka di YouTube. Jumlah denda yang harus dibayar Google terus menumpuk, apalagi setelah 15 saluran Rusia lainnya juga menggugat Google.
Lalu berapa denda yang dipungut Google sejak tahun 2020? Jumlah denda yang belum dibayar oleh Google di Rusia saat ini berjumlah 2 juta rubel Rusia.
Untuk memberi Anda gambaran tentang besarnya penalti ini, 2 undecillion rubel sama dengan 2 miliar rubel diikuti dengan 27 angka nol. Jika dirupiahkan, nilainya setara Rp 323 miliar diikuti 27 angka nol.
Kantor berita Ukraina RBC melaporkan bahwa denda mulai dari 100.000 rubel per hari dan berlipat ganda setiap minggu ketika Google gagal membayar. Karena alasan ini, jumlah denda meningkat menjadi 2 undecillion rubel.
Sebagai perbandingan, denda tertinggi yang pernah dijatuhkan kepada Google hingga saat ini adalah €4,34 miliar (Rs73,9 triliun), yang dikenakan oleh Uni Eropa pada tahun 2018 terkait pelanggaran antimonopoli pada Android.
Google mungkin tidak akan mampu membayar denda sebesar ini karena tidak mempunyai uang. Sebagai perusahaan terbesar keempat di dunia, Alphabet, perusahaan induk Google, memiliki kapitalisasi pasar sebesar $2 triliun.
Selain itu, pemerintah Rusia juga membekukan aset anak perusahaan Google di Rusia, senilai lebih dari $100 juta, pada tahun 2022, yang menyebabkan kebangkrutan anak perusahaan tersebut. Google meluncurkan gugatan balasan terhadap sejumlah media Rusia untuk mencegah mereka mengejar aset perusahaan di negara lain, termasuk Afrika Selatan, Turki, Serbia, dan Kyrgyzstan.
Pada tahun 2020, Google mulai memblokir saluran YouTube Tsargrad TV, RIA FAN, dan outlet media pro-Rusia lainnya karena melanggar sanksi dan aturan perdagangan setelah pemiliknya diberi sanksi oleh pemerintah AS pada tahun 2014.
Situasi memburuk setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. YouTube memblokir sejumlah saluran yang dijalankan oleh pemerintah Rusia, termasuk Sputnik, Russia 24, RT, dan lainnya. Pemblokiran ini mendorong 17 saluran televisi Rusia menuntut Google. Tonton video “Video: Mengapa Rusia mendenda Google $20 demiliar” (vmp/afr)