Jakarta –

Penangkapan pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov di Prancis menjadi perhatian besar di Rusia. Rusia juga memberi tahu Prancis mengenai penahanan Durov, dan menyatakan bahwa tindakan tersebut bermotif politik.

Kantor kejaksaan Paris mengeluarkan surat perintah penangkapan Durov atas tuduhan kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba, penipuan, terorisme, dan distribusi pornografi anak di platform tersebut.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengeluarkan peringatan tersebut dan meminta Paris memberikan bukti untuk membuktikan tuduhan terhadap Durov. Tuduhan ini sangat serius, kata Peskov seperti dikutip detikINET CNBC.

Dia menambahkan: “Mereka membutuhkan dasar bukti yang kuat.

Menurutnya, penangkapan Durov dapat dianggap sebagai pelanggaran kebebasan berekspresi dan intimidasi jika Prancis tidak memberikan bukti kuat atas kesalahannya. Lahir di Rusia, Durov juga memegang kewarganegaraan Perancis dan Uni Emirat Arab.

Peskov menegaskan, Rusia tetap menganggap Durov sebagai warga negara dan siap mendukungnya dengan segala bantuan yang diperlukan, meski Peskov mengakui situasinya rumit.

Di sisi lain, Uni Emirat Arab juga telah meneruskan permintaan bantuan diplomatik Durov kepada pejabat Prancis dan terus memantau situasi.

Pasca penangkapan Durov, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan keputusan menahannya tidak bermotif politik, melainkan bagian dari penyelidikan independen. Ia mengatakan negaranya sangat berkomitmen terhadap kebebasan berekspresi.

Durov adalah salah satu seniman Rusia paling terkenal. Pada tahun 2013, ia mendirikan Telegram, yang ia sebut sebagai platform bebas nilai dan netral yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat dan ide. Menurut Forbes, Durov memiliki kekayaan $15,5 miliar, menjadikannya orang terkaya ke-121 di dunia.

Rusia memblokir akses ke Telegram pada tahun 2018 dan mendenda perusahaan tersebut beberapa kali karena gagal menghapus konten yang diduga ilegal. Pada tahun 2020, akses ke Telegram dipulihkan di Rusia, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa Telegram mungkin memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia, namun hal ini dibantah oleh Telegram.

Telegram, yang memiliki 800 juta pengguna di seluruh dunia, banyak digunakan di Rusia dan Ukraina. Aplikasi ini digunakan oleh pejabat pemerintah dan militer di kedua sisi perang Rusia-Ukraina. Tonton video “Rusia mengonfirmasi kekebalan terhadap pendiri Telegram Pavel Durov” (fyk/afr)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *