Jakarta –
Read More : Istana Jamin Anggaran KIP-LPDP Tak Dipangkas Meski APBN Efisiensi Rp 306 T
Indonesia mengharuskan penggunaan bandara Taif di Arab Saudi untuk mengangkut peziarah dan peziarah. Umrah adalah salah satu diskusi penting dalam Presiden Mitchowo Subianto dan Pangeran Saudi.
Menurut Menteri Agama, Nasaruddin Umar, sebuah diskusi tentang penggunaan bandara, TAF melakukan kerja sama dengan pengembangan peziarah Indonesia di tanah suci.
“Untuk terhubung dengan Bandara Taif. Di masa depan, kita dapat menggunakan fasilitas TAEP. Jika ziarah akan selesai,” kata Nasarudin kepada The Media Group setelah pertemuan Bohowo dan Pangeran MBS pada hari Jumat (4 Juli 2025).
Nasaruddin mengatakan bahwa hingga sekarang, peziarah dapat masuk dan meninggalkan Arab Saudi melalui Raja Bandara Internasional Raja Abdulaziz di Chet Daen. Bandara ini sangat ramai di musim ziarah.
Dengan membuka Bandara Taif untuk protes Indonesia Nasaruddin, ia dapat secara efektif menyediakan pariwisata bagi para peziarah Indonesia. Meskipun peziarah dapat hidup hingga 10 hari jika mereka diizinkan menggunakan bandara Taif.
“Mudah -mudahan, dengan membuka bandara, Taif dapat mempercepat, bukan peziarah kami dari 40 hari hingga 30 hari. Ini adalah efek yang dapat kami lakukan jika ada bandara lain karena apa yang membuat kami jangka panjang.
“Jika hampir 2 juta orang ingin pulang atau ingin pulang pada saat yang sama, itu akan memakan waktu. Jika bandara digunakan di Taif, seperti Indonesia, itu akan lebih longgar,” lanjutnya.
Pada awal Juni, Menteri Transportasi Dudy Purwagandhi membuka negosiasi dengan kekuatan Arab Saudi tentang menggunakan Bandara TAF Dudy dengan anggota Amirul Haji, Indonesia 2025, pertemuan dengan Bandara Internasional Taif di Mekah pada 8 Juni.
Pertemuan untuk membahas kemungkinan menggunakan bandara Taif untuk peziarah dan umrah dari Indonesia. Langkah ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk mendistribusikan aliran aliran dan memberikan jalur alternatif yang lebih efektif per mega. Selain itu, diharapkan untuk membawa lebih banyak kenyamanan bagi para peziarah.
“Bandara Taif akan menjadi alternatif untuk Haji/Umrah. Selain Jeddah dan Marienah untuk mengurangi kepadatan.
Dudy mengatakan itu untuk pertama kalinya di musim haji. Pada tahun 2025, Bandara Taif digunakan oleh peziarah khusus dari Indonesia. 44 Peziarah Khusus Indonesia tiba di Bandara Internasional Taif pada hari Rabu pada 28 Mei.
Cek video Bohowo ke Arab Saudi. Saya ingin membahas desa ri haji.
(Hal/rrd)