Jakarta –
Read More : Pendaki Terperosok di Jurang Gunung Merapi, Selamat Dievakuasi Tim SAR
Generasi muda kini menjadi digital nomaden yang melakukan perjalanan dengan rute reguler. Dia berjalan, tidur dan bekerja di kereta.
Pemuda ini mungkin menjalani kehidupan yang bermasalah bagi sebagian orang. Namun, kehidupan seorang remaja adalah impian setiap penggemar kereta api atau kereta api.
Menurut New York Post, Minggu (5/12/2024), Lasse Stolley (17) adalah remaja. Ia terkenal sebagai penumpang kereta api.
Pemuda asal Jerman ini menjalani hidupnya di kereta Deutsche Bahn dengan satu tiket tahunan unlimited senilai sekitar USD 10.000 atau 160,2 juta.
Menariknya, meski menjadi tunawisma, pemuda ini tetap menempuh perjalanan sejauh 965 km melintasi Jerman dan Eropa setiap hari dengan kereta api kelas satu. Menurut Daily Mail dan Business Insider, dia tidur malam di kereta, sarapan di gerbong makan, mencuci pakaian di binatu, dan mandi di kolam renang umum dalam perjalanan.
“Kehidupan di kereta memberi saya kebebasan untuk memilih ke mana saya ingin pergi kapan saja. Sarapan di Laut Baltik di pagi hari dan menikmati matahari terbenam di Pegunungan Alpen saat senja, kemungkinannya tidak terbatas!,” tulis pemuda itu. . dalam postingannya di Instagram.
Dia mengatakan butuh banyak usaha untuk meyakinkan orang tuanya agar mengizinkannya melakukan perjalanan ini. Seorang pengembang perangkat lunak lepas tidak memiliki lokasi tetap tetapi lebih memilih hidupnya di kereta. Dia secara teratur memposting tentang kehidupannya di blognya, Life on the Train.
Pada siang hari, dia duduk di depan meja dan bekerja di antara pengemudi lain. Pada malam hari, ketika dia bepergian dari satu negara ke negara lain, dia mengatur sebuah tempat tidur kecil di kursi kereta.
“Saya punya banyak kebebasan dan saya bisa memutuskan setiap hari ke mana saya ingin pergi, apakah ke pegunungan Alpen, kota besar, atau laut. Saya fleksibel,” ujarnya dalam wawancara dengan Business Inside.
Lasse membuat tasnya. Ia mengemas empat baju, dua pasang celana, bantal leher, dan jaket travel. Selain itu, menurutnya yang terpenting adalah laptop dan headphone.
Lasse selalu merencanakan perjalanannya melalui aplikasi untuk memastikan dia dapat mengikuti kereta dan menemukan tempat untuk tidur di malam hari.
Sambil menyelam untuk minum, ia juga belajar tentang kereta api. Ia juga berharap dapat memanfaatkan keahliannya untuk bekerja di industri.
Harapan saya adalah memberikan ide tersebut kepada perusahaan transportasi seperti Deutsche Bahn atau produsen kereta api dan mendapatkan bayaran untuk itu, katanya. Tonton video “Bencana bus Turki, evakuasi memakan waktu hingga 23 jam” (wkn/fem)