Sumenep-

Read More : 7 Cara Menghapus Halaman Kosong di Microsoft Word, Tidak Sulit!

Kabupaten Sumenep di Madura, Jawa Timur terus melakukan inovasi dalam pengembangan sektor pariwisata, salah satu tumpuan perekonomiannya. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas operator tur, dilakukan pelatihan bahasa Inggris bagi pemandu wisata.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Badan Komunikasi dan Digital dan Akses Informasi (BAKTI) (Comdigi), Dinas Komunikasi dan Informatika (Discominfo) Sumenep, Dinas Olahraga dan Pariwisata Kebudayaan Remaja Sumenep (Disbudporapar) dan Bahasa Internasional. Institut Inlingua Internasional Indonesia.

Jerrico Syahputra, Direktur Layanan TI untuk Masyarakat BAKTI Comdigi, mengatakan proyek tersebut dirancang untuk membantu para pelaku pariwisata Sumenep menguasai bahasa Inggris terkait pekerjaan global, sekaligus memperluas efektivitas pembelajaran teknologi digital.

Sekaligus, proyek ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem digital yang mendukung pemanfaatan teknologi informasi di masyarakat. Menurut Jerrico, pariwisata merupakan salah satu sektor yang diusulkan pemerintah daerah untuk mendapat dukungan BAKTI.

“Jadi, BAKTI tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia agar mereka bisa menggunakan Internet dengan lebih baik dan efisien, yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian mereka. Jadi ini bukan sekedar konsumsi, tapi produktivitas.” menjelaskan. Pelatihan inovatif

Dengan semakin banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumenep, maka para pelaku wisata di daerah ini perlu menguasai bahasa Inggris agar dapat mengembangkan dan memberikan pelayanan yang terbaik.

“Kami percaya bahwa bahasa adalah salah satu landasan pengembangan pribadi dan profesional. Kami senang mendapat kesempatan bekerja sama dengan BAKTI, karena kami memiliki kekuatan yang sama dalam mengembangkan sumber daya manusia dan membantu masyarakat berkembang,” kata Natasha. Delanoverina. Manajer Pusat Inlingua International Indonesia.

Ini menawarkan pendekatan inovatif untuk mengajar menggunakan platform digital, menggabungkan teknologi untuk menyederhanakan proses pembelajaran. Natasha menjelaskan, 30 peserta yang dipilih oleh BAKTI, Diskominfo, dan Disbudporapa dapat mengakses modul pembelajaran interaktif, video kursus, dan live session dengan guru di platform Inlingua bernama MyInlingua.

Kursus dan metode disesuaikan dengan kebutuhan sektor pariwisata dan metode pembelajarannya bersifat hybrid, online dan offline, yang tidak hanya fleksibel, tetapi juga memungkinkan peserta belajar kapan saja dan dimana saja sesuai jadwalnya.

“Dengan menggunakan platform ini, peserta bisa belajar mandiri, ilmu, praktek, dan lain-lain, hanya dengan satu klik, tidak perlu langsung belajar install,” kata Natasha.

“Platform (platform) MyInlingua sendiri sudah terpasang sebelum pandemi.

Proyek ini disambut antusias oleh para pelaku pariwisata Sumenep. Salah satu peserta, Meinarni Ferdiantina, seorang pemandu wisata gratis, mengatakan bahwa belajar bahasa Inggris melalui platform digital memudahkannya untuk meningkatkan bahasa Inggrisnya.

“Aplikasinya sangat mudah digunakan, tidak perlu mendownload aplikasi lagi, cukup masuk ke website dan buka dengan akun kami dan ada frase yang bisa mengajari Anda kata-kata bahasa Inggris, travel dan pariwisata,” kata seorang kenalan. bernama Dian.

Dian mendapat pengalaman tak terlupakan ketika harus membagi waktu antara belajar dan bekerja. Namun, karena pembelajaran dilakukan melalui platform digital, tantangan tersebut dapat diatasi.

“Kalau rapat online di satu sisi kita tidak nyambung, tapi di sisi lain kita masih harus bekerja, jadi dalam satu hari kita punya dua pekerjaan, belajar dan bekerja di kantor, jadi kadang saya ikut online. Rapat sambil Kalau mengerjakan pekerjaan lain di kantor, saya jadi susah belajar,” ungkapnya

Proyek ini telah membuktikan bahwa inovasi dalam pendidikan dan pelatihan adalah kunci untuk membuka peluang baru, terutama di sektor-sektor yang mendukung perekonomian lokal. Saya berharap belajar bahasa Inggris menggunakan platform digital ini adalah langkah awal.

“Beberapa tahun terakhir informasi tentang pengunjung kita meningkat signifikan, ada berbagai macam wajah termasuk wisatawan mancanegara, namun ada keterbatasan dalam memiliki pemandu wisata yang bisa berbahasa Inggris. Melalui BAKTI di Wilayah Sumenep, kita akan bisa meningkatkan potensi wisatawan. pemandu wisata,” kata Sumenep Andriy Zulkarnain, Kepala Disbudporapar.

Andriy juga menyampaikan keinginannya untuk mewakili para pelaku industri pariwisata di Sumenep agar proyek ini dapat terus berlanjut dan diperluas sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya. “Pemandu wisata yang terdaftar resmi di Kabupaten Sumenep berjumlah 124 orang, dan yang mengikuti pelatihan ini hanya 30 orang. Jadi saya berharap program seperti ini terus berlanjut,” harapnya.

Harapan serupa juga diungkapkan Kepala Diskominfo Sumenep Indra Wahyudi. Ia mengatakan proyek tersebut berhasil mengungkap perlunya peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Sumenep. Cara memanfaatkannya dari antusias peserta dan kesempatan terbaik untuk mendapatkan pelatihan ini.

“Sekarang kita rasakan jelas perbedaannya, awalnya mereka belajar masih malu-malu, tapi di hari terakhir ada persatuan, persatuan, orang-orang yang tadinya malu berkomunikasi dalam bahasa Inggris sekarang menjadi antusias dan percaya diri.” kata Indra.

“Teman-teman (peserta pelatihan) mendapat banyak manfaat, saya yakin dengan pesan teman-teman untuk melanjutkan proyek ini, yang nantinya bisa dibandingkan dengan potensi proyek desa wisata. Beliau menyampaikan bahwa kerjasama tersebut berhasil dilaksanakan secara baik. “skala besar”, dan juga menginginkan ilmu dari rekan-rekan BAKTI.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *