Jakarta –
Read More : 3 Ciri Urine yang Jadi Tanda Adanya Kerusakan pada Ginjal
Stinky beans menjadi salah satu menu favorit banyak orang Indonesia. Umumnya petai disajikan sebagai lauk bersama sabal, dicampur dengan olahan lain seperti kentang dan hati ayam, atau sekadar dimakan mentah.
Petai yang diberi nama Parkia spiosa ini sebenarnya merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang memiliki aroma khas.
Kacang busuk kaya akan vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh dan termasuk dalam obat tradisional untuk mengobati diabetes. Hal ini karena ekstrak polong dan biji kacang bau kaya akan polifenol, fitosterol, dan flavonoid total, serta kaya akan antioksidan.
“Kelopaknya kaya akan antioksidan, polifenol, dan zat aktif pada petai ini dapat membantu tubuh kita mengatur gula darah, yang berarti penderita diabetes, penderita diabetes akan mendapatkan “banyak manfaat” dari makan petai” – jelasnya, Jumat ( 22 November 2024) saat dihubungi detikcom.
“Karena akan membantu menurunkan kadar gula darah melalui berbagai mekanisme, seperti menurunkan alfa glukosidase, petai juga kaya akan serat yang dapat membantu memperlancar sistem pencernaan,” lanjutnya.
Selain kacang bau biasa, ada juga kacang bau yang diolah menjadi makanan lain.
Padahal kacang petai memiliki manfaat yang sama, baik menurunkan maupun menormalkan kadar gula darah, lanjutnya.
Namun, Dr Ingrid mengatakan jangan makan kacang petai terlalu banyak karena mengandung purin tingkat tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam jangka panjang.
“Penggunaan petai secara berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal,” Dr. Ingrid memperingatkan, Tonton Video: Penderita diabetes disarankan berolahraga 150 menit seminggu” (naf/kna) video.