Jakarta –

Keluarga para pejuang yang tergabung dalam Sumpah Pemuda pada tahun 1928 menyampaikan pesan berharga kepada generasi penerus. Pesan apa?

Amarawati Poeradiredja Susmono, putri Emma Poeradiredja dan keluarga Sie Kong Lian alias Leny Atmadja, hadir di Museum Janji Pemuda untuk menghadiri peringatan Hari Pemuda Perjanjian ke-96 yang dirayakan dengan penuh kemegahan dan semangat kebangsaan.

Nama Emma Poeradiredja memang tak setenar Muh Yamin atau Amir Syarifuddin, kawan seperjuangannya. Namun, dia adalah tokoh kunci dalam Kongres Pemuda Kedua.

Emma adalah seorang aktivis dan anggota Jong Java. Ia juga dipercaya sebagai pimpinan Jong Islamieten Bond cabang Bandung.

Meskipun Emma seorang wanita, dia sangat nasionalis. Buktinya, ia berperang langsung melawan kolonialisme pada zaman Belanda. Ia diculik oleh tentara Belanda bersama Otto Iskandar Dinata.

Amarawati juga menyampaikan pesan baik kepada generasi muda Indonesia, khususnya pemerintahan baru, tentang pentingnya menjaga nasionalisme dan cita-cita menuju Indonesia sejahtera.

Ia menegaskan, generasi muda harus berani menghadapi dan menyelesaikan masalah secara mandiri, menekankan bahwa Indonesia tangguh lahir dari generasi muda pemberani yang memiliki kemauan kuat dalam menghadapi masalah.

“Saya mendoakan bangsa dan rakyat yang akan menjadi presiden asalkan beliau adalah seorang nasionalis sejati. Intinya saya berharap Indonesia maju dan rakyatnya maju. Hal ini ditangkap oleh mereka yang berbakat dan nasionalis. Saya harap begitu. ” Amarawati berbicara di Museum Janji Pemuda, Senin (28/10/2024).

Amarawati Poeradiredja meluapkan emosinya dalam setiap peringatan Hari Janji Pemuda, yang mana perjuangan tidak hanya dilakukan oleh pejuang Emma Poeradiredja, namun juga oleh banyak tokoh lain yang berperan penting dalam perjuangan Kemerdekaan dan Persatuan Indonesia. Bangsa pada saat Sumpah Pemuda tahun 1928.

Amarawati berharap semangat juang mereka bisa menjadi teladan bagi generasi penerus khususnya generasi muda Indonesia agar bisa terus berjuang demi pembangunan negaranya.

Ia menyarankan, tanggung jawab menjaga persatuan bangsa dan mencapai cita-cita nasional berada di pundak generasi muda. Keberanian dan dedikasi untuk menjadikan Indonesia lebih baik dan maju.

“Saya menjalani keberadaan Janji Pemuda. Ketika Janji Pemuda dirayakan, saya ingin perjuangannya bukan hanya untuk ibu Emma saja, tapi untuk orang lain yang berjuang untuk Indonesia. Saya ingin para pejuang kita terus mencintai rakyat.” Rakyat Indonesia. ” ujar Amarawati.

Leny Atmadja, salah satu anggota keluarga pejuang Sie Kong Lian, menyampaikan harapannya agar seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda Indonesia, bersatu dan berjuang bersama untuk membangun negaranya.

Ia menekankan pentingnya generasi muda menghindari perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri dan bangsa, seperti perang dan penggunaan narkoba yang merugikan masa depan dan nilai-nilai berharga bangsa.

Menurut Leny, generasi muda adalah harapan masa depan Indonesia, mereka mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi budaya bangsa, serta berkreasi dan bersenang-senang.

Ia berharap generasi muda terus berkarya untuk bangsa, membawa perubahan positif dan cita-cita bangsa yang bersatu dan sejahtera.

“Saya berharap kedepannya lebih baik dan kita ingin berjuang untuk bangsa Indonesia, agar generasi muda tidak menjadi penyebab perang dan narkoba. Ini harapan kita demi kebaikan negara dan bangsa.” “Saat itu, hal itu baru saja menjadi perhatian kami.

Sie Kong Lian, seorang pejuang Tiongkok, berperan penting dalam memperingati Hari Janji Pemuda. Pada tanggal 28 Oktober 1928, 96 tahun yang lalu, Sie Kong Lian dengan murah hati meminjamkan rumahnya untuk dijadikan tempat berlangsungnya Kongres Pemuda Kedua, yang akhirnya membawa Janji Pemuda sebagai landasan persatuan bangsa Indonesia.

Leny Atmadja, keturunan keluarga Sie Kong Lian, mengenang dengan bangga dedikasi sang pejuang dalam upayanya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan kecintaannya pada tanah air.

Kecintaannya pun ditunjukkan dengan menjadikan rumahnya sebagai museum yang kini menjadi saksi bisu perjuangan generasi muda saat itu.

Selain digunakan untuk konvensi, Rumah Xie Kong Lian juga menjadi tempat berkumpulnya para pelajar yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa, yang merupakan bukti nyata kontribusi tanpa pamrih dan pengabdian para patriot sejati. Saksikan video “Video: ‘Hari Janji Pemuda Murni’ diceritakan X” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *