Kepulauan Anambas –
Pemerintah berkomitmen mempercepat akses internet di daerah tertinggal, perbatasan, dan terpencil (3T), termasuk di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.
Upaya tersebut salah satunya melalui penyediaan 29 stasiun atau tower transmisi base station (BTS) yang dibangun sejak tahun 2012. Cominfo) Erdita Sianipar, pembangunan BTS bertujuan untuk mempercepat perekonomian masyarakat.
“BAKTI Komdigi hadir di daerah perbatasan, terpencil dan tertinggal untuk pemerataan akses telekomunikasi dan informasi, dengan tujuan utama mendorong pembangunan ekonomi masyarakat atau khususnya di daerah 3T,” kata Dita dalam pertemuan dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Dita menjelaskan BAKTI juga menawarkan software akses internet (AI) yang dipasang di berbagai fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, layanan kesehatan, dan komunitas. Hanya di Kepulauan Anambas hingga tahun 2024. 194 titik dibangun.
“Selain pembangunan infrastruktur, BAKTI Komdigi juga terlibat dalam beberapa program ekosistem digital yaitu. pelatihan sampai tahun 2024,” kata Dita.
Pembangunan BTS dan AI ini sejalan dengan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang mengutamakan pembangunan infrastruktur digital. Percepatan pembangunan infrastruktur juga dilakukan secara berkelanjutan.
“Sesuai amanah presiden kita, BAKTI Komdigi terus melaksanakan atau melanjutkan pembangunan infrastruktur dan teknologi di wilayah Indonesia pada tingkat yang sama. Oleh karena itu, hal ini sejalan dengan rencana dan amanat presiden saat ini,” kata Dita.
Detikcom bersama BAKTI (Komdigi) Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital meluncurkan program Tapal Frontier untuk mengeksplorasi pembangunan ekonomi, pariwisata, infrastruktur, dan pemerataan internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Nantikan terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari Tapal Batas di tapalbatas.detik.com! (acd/acd)