Jakarta –
Read More : Mendagri Ancam Kepala Daerah yang Main Judi Online: Diganti-Dibongkar Kelakuannya
Holding ultra mikro yang terdiri dari BRI, PNM dan Pegadaian terus berupaya mendorong UKM agar berdaya saing, salah satunya dalam penyaluran kredit. Memang pada September 2024, holding ultra mikro menyalurkan pinjaman kepada UKM sebesar Rp 627,6 triliun.
Sebelumnya, pada akhir November 2024, Erick Thohir mengungkapkan telah sepakat dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menambah jumlah produk UMKM yang memenuhi standar BPOM. Sasaran besar tersebut dilandasi oleh tiga langkah strategis, yakni memaksimalkan ekosistem Pasar Digital UMKM (PaDi), pemanfaatan database program PNM Mekaar dan digitalisasi sinergi untuk konsolidasi database.
“Pada program pertama, mungkin beberapa bulan ke depan, kita akan finalkan bagaimana cara memeriksa semua orang. Nanti pada program selanjutnya, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kita bisa memilih program PNM Mekaar, yaitu untuk ibu-ibu desa yang mereka ambil. pinjaman Rp 1-5 juta total 21,2 juta,” jelas Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/11/2024).
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan, program sertifikasi BPOM ini sejalan dengan upaya pemberdayaan BRI yang menjadi salah satu kunci peningkatan potensi dan kapasitas pelaku UMKM di Indonesia, mengingat UMKM berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. .
“Konsep pemberdayaan kami benar-benar komprehensif dan terukur serta terlacak dengan baik,” kata Supari.
BRI dalam hal ini menjalankan program pemberdayaan UMKM dalam tiga tahap, yaitu tahap inti, integrasi, dan linkage. Pada tahap dasar, BRI memetakan UKM dengan sistem penilaian mandiri yang diperlukan untuk modernisasi, dengan bantuan indikator yang didukung oleh BRI.
Nantinya pada tahap integrasi, BRI mengintegrasikan sistem dan database dengan kementerian/lembaga terkait sehingga menjadi data center UMKM. Terakhir, BRI melakukan integrasi antara sistem dan database Perusahaan, kementerian/lembaga terkait, dan kontak dengan lembaga eksternal terkait perizinan, sertifikasi halal, ekspor UMKM.
Sementara itu, Direktur Jenderal PNM Arief Mulyadi menyatakan kerja sama dengan BPOM merupakan langkah penting dalam penetrasi usaha kecil dan menengah ke pasar yang lebih luas, dalam negeri, dan dunia. Inisiatif Kementerian BUMN dan BPOM diyakini akan mendorong kewirausahaan para pelanggannya dan mengangkat mereka dari tingkat minimal subsisten.
Hal ini sejalan dengan tugas besar PNM untuk memberikan modal intelektual dan sosial selain modal finansial untuk menjadi masyarakat sipil. Dengan akses terhadap pembiayaan dan bantuan, UKM menjadi lebih kompetitif dan lebih dipercaya oleh pelanggan.
“Sebagai bentuk dukungan, langkah awal PNM adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya izin edar BPOM kepada perusahaan-perusahaan khususnya di industri makanan, minuman, dan makanan Jamu. Melalui edukasi yang mudah dan relevan, PNM berharap dapat terus mendukung percepatan pertumbuhan UKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” tutupnya.
Informasi lebih lanjut bahwa 3 tahun setelah didirikan pada tahun 2021, Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, PNM dan Pegadaian telah mampu melayani 36,1 juta peminjam ultra mikro pada akhir September 2024 dengan total penyaluran pinjaman lebih dari Rp 627,6 triliun. UMi Holding juga memperluas layanan dengan 1.025 unit smile di seluruh Indonesia, memberikan lebih dari 180 juta orang akses terhadap tabungan mikro.
Tonton juga videonya: Kementerian Koordinator Kantor Perdana Menteri ingin mempermudah masyarakat mendapatkan kredit usaha
(acd/ega)