Domarta –

Read More : THR Belum Turun, Ini Alasan Ibu-ibu Belanja Duluan di Pasar Tanah Abang

Asosiasi Pengusaha Elektronik (GABEL) meminta pemerintah untuk meningkatkan Kebijakan Komponen Nasional (TKDN), meskipun Indonesia dipengaruhi oleh respons AS (AS). Perlu dicatat bahwa Indonesia mengalami indikator respons 32%.

Salah satu alasan mengapa Presiden AS Donald Trump mengajukan tarif terkait kebijakan TKDN. Kebijakan bea cukai juga tergantung pada banyak negara yang menyebabkan defisit AS.

Gabel, Sekretaris Jenderal Daniel Suhardiman, khawatir bahwa Indonesia akan menjadi tujuan ekspor bagi negara yang memengaruhi rasio impor AS baru. Oleh karena itu, pemerintah Gabel meminta untuk melindungi industri dalam negeri sehingga pasar domestik tidak dibanjiri dengan produk impor.

“” Label meminta pemeliharaan kebijakan TKDN dan tidak santai untuk menanggapi kebijakan meningkatkan impor impor impor ke Amerika Serikat. Kebijakan ini TKDN terbukti efektif untuk meningkatkan permintaan produk domestik, terutama untuk pengeluaran negara – katanya dalam pernyataannya pada hari Sabtu (5/4/2025).

Dia juga meminta agar pemerintah Indonesia akan mempercepat berbagai hambatan non -implikasi (NTM) atau non -stres (NTB). Politik berisi pencarian Menteri Peraturan Perdagangan no. 8 Dari tahun 2024, pegangan pelabuhan dan memperluas tugas tingkat komponen domestik (TKDN).

“Aturannya adalah bentuk manajemen risiko yang sangat mendesak untuk memastikan pasar domestik. Kebijakan ini juga telah diminta dan segera,” jelasnya.

Selain itu, TKDN memastikan kebijakan investasi dan juga menarik investasi baru ke Indonesia. Menurutnya, banyak karyawan Indonesia bekerja di industri yang dibeli setiap tahun oleh pemerintah untuk kebijakan TKDN ini.

“Kebijakan adaptasi TKDN akan menyebabkan kerugian dan mengurangi tanggung jawab investasi di Indonesia,” katanya.

Selain itu, rezim ⁠Gabel Indonesia mendorong untuk menanggapi tarif dengan tarif.

“Kewajiban impor AS ini tidak ada hubungannya dengan NTM atau NTB, karena NTM atau NTB adalah pemerintah penting yang banyak dieksekusi oleh negara mana pun untuk mengamankan pasar domestik,” kata Daniel.

Gabel menekankan bahwa penggunaan NTM atau NTB tidak perlu memulai dengan kebijakan negara lain. Dia mengatakan bahwa jika perlu, pemerintah Indonesia memberikan biaya masuk 0% untuk produk AS.

“Karena, pada prinsipnya, daya saing produk AS tidak terlalu kompetitif dalam hal produk domestik atau bersaing dengan produk Amerika,” pungkasnya.

Untuk informasi yang dikutip dari Gedung Putih, ada dua alasan mengapa Donald Trump menempatkan tingkat respons 32%. Pertama, dikatakan bahwa Indonesia menuduh tarif untuk produk Ethano di Amerika Serikat sebesar 30% dibandingkan dengan 2,5% dari Amerika Serikat. Kedua, Trump merujuk pada kebijakan TKDN yang ditetapkan oleh Indonesia.

“Indonesia menggunakan persyaratan konten lokal di berbagai industri, lisensi impor yang kompleks, dan dari tahun ini akan membutuhkan sumber daya alam untuk mentransfer semua pendapatan dari ekspor ke negara tersebut untuk mendapatkan perdagangan senilai $ 250.000 atau lebih” tulis pernyataan di situs web Gedung Putih. (Ada/ara)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *