Jakarta –
Seekor penguin dengan penampilan dan warna yang tidak biasa berhasil menarik perhatian dan memenangkan penghargaan Bird of the Year 2024, meski banyak skandal yang mengiringi kemenangannya, penguin ini tetap menjadi juara.
Lebih dari 50.000 orang memberikan suara pada Kamis (19/9/2024), menurut BBC. Karena warnanya, burung ini telah dirusak oleh berbagai skandal, termasuk tuduhan adanya campur tangan asing dan penipuan.
Tahun lalu, dia memenangkan kompetisi tersebut setelah komedian John Oliver memenangkannya dengan meluncurkan kampanye untuk mendandaninya seperti burung. Oliver juga tampil dengan potongan rambut oranye-cokelat.
Tahun ini, posisinya digantikan oleh penguin hoiho langka yang hanya ditemukan di Selandia Baru. Penguin ini mempunyai ciri khas pada matanya yang berwarna kuning, warna kuning di sekitar mata dan kepalanya.
Burung hoiho menang dengan 6.328 suara, mengalahkan burung robin hitam Karure dari Pulau Chatham dengan lebih dari 5.000 suara, menurut Forest & Bird, yang menyelenggarakan kontes tersebut.
Ini merupakan kemenangan kedua burung hoiho pada kompetisi tersebut, setelah sebelumnya meraih kemenangan pertama pada tahun 2019. Skandal muncul setelah adanya tuduhan bahwa burung Khoiho menang setelah campur tangan Rusia.
Ratusan seruan burung datang dari Rusia, para pengamat hutan dan burung mengatakan seruan tersebut bukanlah tipuan, melainkan ahli burung sarang.
Pada tahun 2018, ada juga dugaan bahwa pihak Australia mencoba menyelenggarakan kompetisi shags, sejenis burung kormoran.
Wisatawan harus tahu bahwa burung hoiho berarti “kebisingan” dalam bahasa Maori. Burung ini terkenal pemalu, meski suaranya nyaring dan melengking.
Dengan penghargaan ini, Forest and Bird menyatakan akan memperkuat upaya perlindungan spesies tersebut. Menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam, burung merupakan spesies yang terancam punah dan jumlahnya terus menurun.
“Perhatian ini tepat pada waktunya. Penguin ikonik ini menghilang dari benua Aotearoa (Selandia Baru) di depan mata kita,” kata Direktur Jenderal Hutan dan Burung Nicola Toki. Tonton video untuk “Pesto,” Gemoy “Baby Penguin Loves Katy Perry” (sym/fem)