Jakarta –
Para pedagang kopi keliling, burung jalak, kini mulai “berevolusi” dengan berjualan kopi ala kafe kekinian. Kopi ini dijual dengan sepeda listrik yang dimodifikasi dengan gerobak tertutup di bagian depan.
Salah satu penjual kopi ala kafe, Noval mengatakan, setiap merek memiliki model kerja sama yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan model kemitraan waralaba, namun ada juga pedagang yang bekerja sama dengan merek tertentu.
“Kalau saya kan kerja sama orang (produk) ya, tapi kalau saya ngobrol dengan pedagang merk lain, ada juga yang punya model franchise. Tapi (franchise) juga ambil kopinya dari tempat produksinya,” dia .ucapnya saat detikcom di dekat Stasiun Cakung, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2024).
Karena Noval berjualan kopi dengan merek tertentu, ia setuju menerima penghasilan tetap dari pemilik merek. Meski ia enggan menyebutkan secara pasti besaran gaji yang diterimanya.
Selain itu, Noval juga mendapat tambahan penghasilan sebesar Rp1.000 untuk setiap cangkir kopi yang terjual. Dengan cara ini Anda memiliki dua sumber pendapatan sebagai “bintang modern”.
“Kalau saya kerja sama orang, gajinya tetap. Tapi ada lagi yang Rp 1.000 per cangkir. Beda tiap jenis, ada yang mendapat gaji, ada yang dijual per cangkir saja. Pendapatan penjualan dan produk) , jelasnya.
Noval mengaku tak menemukan niat khusus dari pemilik brand Starling tersebut terhadap gaya kafe tempatnya bekerja. Namun, karena ia juga mendapatkan lebih banyak uang dari setiap gelas yang terjual, ia selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan barangnya terjual dengan baik.
“Kalau tidak ada target, saya hanya mendapat Rp 1000 lebih per cangkir. Jadi, saya usahakan terus jualan, jadi saya juga yang untung,” kata Noval.
Sementara itu, pedagang bintang modern produk lain bernama Anda Susanto mengatakan, dirinya juga menggarap produk tersebut. Karena itu, ia pun mendapat gaji tetap dari perusahaan.
Selain itu, Anda juga mendapatkan tunjangan makan sebesar Rp 50.000 per hari. Jika belum cukup, Anda masih bisa mendapatkan uang gratis jika berjualan minimal 26 hari dalam sebulan dan tambahan Rp 1.000 per gelas terjual.
“Kalau mereka ada, saya punya Rp 1.000 per cangkir. Ada juga gaji, makan Rp 50.000, dan uang absen. Ada uang absen kalau berjualan 26 hari sebulan, (kalau kurang?) hilang (kamu Saya tidak punya uang absen),” jelasnya.
Namun setuju bahwa Anda harus melakukan deposit sebesar Rp 700 ribu per hari kepada perusahaan pemilik Starling versi modern yang Anda miliki. Mengingat harga kopi yang dijualnya Rp 8.000-12.000 per gelas, setidaknya ia bisa menjual lebih dari 80 gelas dalam sehari.
“Setiap hari kita ada uang jaminan Rp 700 ribu. (Kalau jualnya kurang dari uang jaminan?) Iya, sering dimaklumi, tidak setiap hari jualannya. Tapi kalau sering terjadi pasti ingat,” katanya. . (fdl/fdl)