Jakarta –
Olimpiade Paris 2024 terdampak COVID-19 setelah beberapa atlet dinyatakan positif mengidap virus tersebut. Beberapa atlet beradaptasi dengan adanya kasus positif dengan memakai masker.
Tim renang dari beberapa negara, termasuk Inggris, mengenakan masker di tribun La Defense Arena. Tidak ada persyaratan wajib untuk mengundurkan diri dari Olimpiade jika terjadi COVID-19, sehingga negara-negara harus menerapkan kebijakan mereka sendiri terkait atlet dan staf.
Seperti dilansir The Guardian, jelang dimulainya Olimpiade, lima pemain polo air putri Australia dipastikan terjangkit COVID-19.
Perenang Australia Lani Pallister, calon medali dalam gaya bebas 1.500m putri, juga dinyatakan positif dan mengundurkan diri dari partisipasinya dan akan kembali tanpa berenang setelah dinyatakan baik-baik saja.
Dua perenang Olimpiade Amerika, David Johnston dan Luke Whitlock, dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Olimpiade tahun ini dianggap sebagai Olimpiade pertama pascapandemi. Berbeda dengan Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo yang ditunda dan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, Paris tidak memiliki protokol atau pembatasan ketat terkait COVID-19.
Perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif COVID-19 pada 29 Juli, 24 jam setelah memenangkan medali perak di final gaya dada 100 meter, kata juru bicara Team Great.
“Adam mulai sakit pada hari Sabtu sebelum finalnya. Beberapa jam setelah final, gejalanya memburuk dan dia dites COVID pada Senin pagi. Dia menderita infeksi pada saat itu,” tambah juru bicara itu.
Jacob Whittle, perenang lain di tim Inggris, mengatakan penggunaan masker adalah hal biasa di kalangan atlet.
“Kami ketat dalam pencegahan. Cuci tangan, pakai masker dimanapun kami bisa,” jelasnya. Tonton video “Bisphenol A, botol Olimpiade Paris 2024 dilepas” (kna/suc)