Jakarta –

Surya Saetapy baru saja kehilangan ayahnya, Ray Saetapy, yang lulus 1 April dan berbicara tentang kenangan terakhir dengan aktor Indonesia yang lebih tua.

Seperti yang dilaporkan putra Ray, pernikahan Dewi Yaal, ketika pernah diundang untuk berbicara tentang kematian dalam kehidupan ayahnya. Ini bisa menjadi tabu, tetapi penting bagi mereka.

Percakapan kematiannya dengan Surya Long Front Penggugat militer Amerika: Perang Sipil mati. Obrolan itu cukup untuk membantu Surya melepaskannya. Proses dengan input tidak terasa berat lebih jauh.

“Ketika dia kembali ke Indonesia, ketika ayah saya harus meninggalkan saya, saya siap,” kata pada hari Rabu (9/4/255) untuk mengisi hasil pagi dalam kesehatan mental.

Surya mengakui bahwa dia dipukul saat itu untuk mendengar pesan itu dan Ray Sechetapie berlalu. Namun, berhasil lulus dengan baik sampai akhirnya mencapai negara itu.

Obrolan lama dengan ayahnya, yang saat ini tinggal dan bekerja di Amerika Serikat ingat berapa banyak kematian. Alih -alih sedih dalam konferensi yang penuh dengan hal -hal positif.

“Diskusi ini sangat berharga. Ini bukan masalah kematiannya, tetapi bagaimana membuat orang yang religius, ini sangat penting untuk keluar. Topik kematian bisa gagal pergi.

The Surya Memory: Ray peduli seseorang. Tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga ke kota tuli.

Aktor, yang lulus pada usia 68, meninggalkan pesan untuk mempertahankan keadaan tuli kesehatan. Sertakan orang yang ingin bekerja dalam keterampilan.

“Ini adalah ayah saya, Surya harus terus melawan kota yang disebut Tuhan. Ayah ingin membantu teater ke teater ke teater sampai teater sampai tuli terhadap Tuhan akhirnya menyebut teater ini masih berjalan,” Recoliens Surya.

“Ketika saya mengobrol dengan ayah saya, diskusi sangat serius.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *