Jakarta –
Read More : Ayo Garuda Muda Kalahkan Thailand di Final, Semangat Dek!
Nvidia berada pada puncaknya sebagai pemasok chip kecerdasan buatan, atau AI, terlaris. Namun, jika suatu saat Taiwan diserbu oleh Tiongkok, ketergantungan mereka pada Taiwan akan pulih kembali. Apa yang dikatakan CEO kelahiran Taiwan Jensen Huang?
Huang, yang memiliki kekayaan sekitar $100 miliar, mengatakan prosesor grafis perusahaannya dapat dibuat di tempat lain jika Tiongkok menginvasi Taiwan. Nvidia sangat bergantung pada Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan pemasok komponen lainnya dari negara tersebut.
“Jika TSMC terkena (serangan China), pasokan akan tetap ada. Meski tidak sebaik (TSMC),” kata Huang seperti dikutip detikINET Taiwan News, Rabu (18/9/2024).
Huang mengklaim jika ada kebutuhan untuk mengalihkan produksi dari satu pabrik ke pabrik lain, Nvidia sudah memiliki kekayaan intelektual yang diperlukan untuk melakukan hal tersebut. Tentu saja teknologinya mungkin tidak sama dengan TSMC.
“Kalau terjadi sesuatu, harusnya bisa diambil dan dibuat di tempat lain,” ulangnya. Meski begitu, Huang menegaskan TSMC merupakan produsen semikonduktor terbaik di dunia.
Huang lahir di Taiwan sebelum pindah ke Amerika Serikat dan sukses membangun Nvidia. Ia rutin mengunjungi tempat kelahirannya dan bahkan menyebut Taiwan sebagai negara yang terlalu tabu untuk dikatakan.
Taiwan adalah salah satu negara terpenting di dunia. Taiwan adalah pusat industri elektronik. Industri komputer dibangun karena Taiwan, katanya.
Baik Nvidia maupun perusahaan serupa seperti AMD tidak memproduksi semikonduktornya sendiri. TSMC Taiwan bertanggung jawab membuat chip tercanggih, diperkirakan memproduksi 90% chip tercanggih di dunia. Hal ini memperkuat posisi Taiwan sebagai pemain kunci dalam revolusi AI.
“Para CEO teknologi mengunjungi Taiwan untuk memperkuat hubungan dengan pembuat chip dan perakit server di pulau tersebut, tetapi juga untuk memanfaatkan kemampuan AI negara tersebut,” kata Christopher Miller, penulis The Chip War: The Battle for the World’s Most Critical Technology. Saksikan video “Menkominfo: Digitalisasi Pendorong Emas Indonesia” (fyk/fay)