London –

Read More : Kampung Rusia di Bali Ditutup, Bule-Bule Ketakutan

Ada sebuah wisma di jantung kota London yang akan membuat Anda menggelengkan kepala. Penginapannya berupa tenda kemah, namun terletak di dalam apartemen.

Mungkin akomodasi ini cocok bagi traveler yang nekat berkemah namun tak mau repot. Namun harganya tidak dapat diprediksi.

Melansir New York Post, Senin (5/6/2024), Januari lalu, akomodasi yang terdaftar di Airbnb diiklankan dengan harga US$85 per tenda atau sekitar Rp 1,36 juta per malam.

Pengguna internet sangat senang. Selanjutnya setelah melalui beberapa sumber daya yang disediakan.

Namun, hal ini tidak menyebabkan pengelola akomodasi menurunkan harga; malah harganya naik menjadi 100 dollar atau sekitar Rp 1,6 juta per malam.

Padahal, menurut Jam Press, harga bulanannya sekitar US$2.800 atau Rp44,85 juta. Harga tersebut belum termasuk biaya layanan harian sekitar US$17 atau Rp 272 ribu.

Pengelola mengingatkan calon tamu agar memahami kondisi lokasi yang dekat dengan jalan perbelanjaan tersibuk tersebut, agar kios tidak sepi di malam hari.

Selain harganya yang selangit, netizen menyoroti keamanan tinggal di tenda dibandingkan apartemen. Karena tamu harus berbagi kamar apartemen dengan tamu lainnya.

Manajer berkata: “Ada dua sistem (perangkat) pemantauan untuk membantu melindungi barang-barang tamu. Satu di atas jendela depan dan satu lagi di atas jendela belakang.”

Namun, pengelola mengatakan tidak ada kamera pengintai di dalam tenda. Dalam iklan tersebut, pengelola menginformasikan ketersediaan kasur, sprei, dan handuk untuk tamu. Namun, tamu harus membawa perangkat peredam bising sendiri.

Sedangkan untuk kamar mandi, hanya tersedia kamar mandi bersama. Sedangkan untuk fasilitas lainnya, di foto terlihat banyak fasilitas seperti meja makan, pemanggang roti, pembuat kopi, kulkas, dan kompor.

Meski warganet memprotes mahalnya tarif tersebut, ternyata ada tamu yang senang menginap di sana.

Salah satu ulasan mengatakan: “Apartemen ini berlokasi sangat strategis dan mudah diakses, (tuan rumah) reseptif dan merespons dengan sangat cepat.”

Yang lain berkata: “Kami merekomendasikannya untuk 1 atau 2 malam karena cukup bagus, tapi tidak lebih dari itu.”

Namun, pasti ada saja tamu yang merasa kurang puas dengan pengalamannya menginap di sana.

Seorang pelanggan berkata: “Kamar mandi di area umum tidak bersih dan wastafel juga tidak bersih. Kami mengalami kebisingan selama dua malam dari orang-orang di ‘kamar’ berikutnya yang bolak-balik sepanjang malam tanpa khawatir mengganggu orang lain. Saksikan video “Sempat Dilarang, Jemaat Gereja di Lampung Akhirnya Boleh Beribadah” (wkn/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *