Dompu –

Pulau Satonda di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) dikenal sebagai pulau terlarang. Namun pulau ini telah menjadi tempat penelitian di luar negeri dan kini menjadi tujuan wisata.

Pulau ini juga memiliki danau kuno yang terbentuk akibat letusan gunung berapi ribuan tahun lalu. Apakah Anda tertarik mengunjunginya?

Yuk kenali pulau ini dulu

Pulau Satonda mempunyai legenda sebagai pulau terlarang. Penduduknya percaya bahwa pulau ini adalah pulau terkutuk, sehingga tidak ada seorang pun yang bisa tinggal di pulau tersebut. Hingga saat ini Pulau Satonda masih sangat menakjubkan.

Legenda setempat menyebutkan bahwa Pulau Satonda merupakan tempat pengasingan Putri Dae Minga dari Kerajaan Sangar. Putri Dae Minga adalah seorang putri yang sangat cantik dan menawan.

Kecantikannya terkenal di tempat lain, sehingga banyak raja dari kerajaan lain yang memperebutkan sang putri untuk menjadi ratunya.

Situasi ini menimbulkan konflik antara pemerintah yang ingin menjadikan Ratu Dae Minga sebagai ratu.

Pasalnya raja Kerajaan Sangar dan ayah sang putri tidak mau menumpahkan darah. Akhirnya Pulau Satonda diberikannya kepada Putri Dae Minga. Selama di sana, sang putri mengalami depresi dan tenggelam di Danau Satonda dan menjadi peneliti.

Jika para warlok menganggap pulau ini sebagai pulau terkutuk, maka di mata dunia internasional sebenarnya Pulau Satonda adalah pulau yang sangat istimewa. Pulau ini mendapat pengakuan internasional pada tahun 1984, 1989 dan 1996.

Saat itu, ilmuwan Eropa Stephan Kempe dan Josef Kazmierczak mulai mempelajari Danau Satonda. Penelitian mereka menunjukkan bahwa Telaga Satonda merupakan danau purba yang terbentuk akibat letusan Gunung Satonda ribuan tahun lalu.

Beberapa penelitian menduga letusan Tambora tahun 1815 menimbulkan tsunami setinggi 27 meter yang menutupi kaldera Satonda.

Menurut penelitian, kehidupan dan segala sesuatu di Telaga Satonda ibarat lautan purba, karena banyak terdapat material strimalit yang baru ada miliaran tahun lalu dan belum ditemukan lagi. Danau ini memiliki air asin. Namanya Taman Nasional

Diberitakan dalam laman resmi Provinsi NTB, bersama dengan Pulau Moyo, Pulau Satonda dinobatkan sebagai Taman Nasional (TN). Sejauh ini, Provinsi NTB memiliki tiga taman nasional.

Keputusan ini sesuai dengan Undang-Undang Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia nomor SK.901/MENLHK/SETJEN/PL.2/8/2022 tentang Perubahan Peruntukan Pokok Kawasan Hutan. Taman Wisata Alam Laut Pulau Moyo dan Taman Wisata Alam Pulau Satonda merupakan Taman Nasional Moyo Satonda yang berada di Kabupaten Sumbawa dan Dompu, Provinsi NTB. Luas permukaannya sekitar 31.200,15 hektar

Tempat wisata pulau terbaik di Kabupaten Dompu ini merupakan salah satu tempat piknik yang tersembunyi. Pulau Satonda terletak di Kecamatan Nangamiro, Kabupaten Dompu.

Pengunjung yang ingin berkunjung ke Pulau Satonda bisa datang kapan saja karena Pulau Satonda buka 24 jam sehari.

Untuk pemandangan terbaik, disarankan berkunjung pada pagi hari. Pasalnya, udara segar dengan nuansa cerah sangat cocok untuk area foto Anda.

Biaya masuk Pulau Satonda adalah Rp3.000 untuk wisatawan lokal dan Rp15.000 untuk wisatawan asing. Namun harga tiket masuk Pulau Satona dapat berubah sewaktu-waktu.

Sedangkan biaya untuk melintasi Pulau Satonda adalah menyewa perahu seharga Rp 25.000/orang. Jika anda ingin menyewa perahu dari dan ke Pulau Satonda dikenakan biaya sebesar Rp 300.000-400.000.

Pengunjung bisa menikmati keindahan alam dan spot pemandangan Pulau Satonda bersama orang tercinta

Pulau Satonda merupakan salah satu tempat wisata. Pasalnya, kawasan tersebut menawarkan layanan seperti perahu wisata, kapal pesiar, spot foto Instagrammable, kabin, spot snorkeling dan diving, serta spot camping.

__________________

Baca artikel selengkapnya di detikBali Saksikan video “Jokowi dimulai 7,4km Jalan Lombok Barat-Gili Mas” (wkn/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *