Jakarta –

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Si Mukhanad Mut Bath mengatakan bahwa hutang adalah keharusan dalam pemerintahan negara itu. Hutang diperlukan karena anggaran negara (APBN) masih merupakan defisit.

“Hutang adalah suatu keharusan. Mengapa kita masih tahan situasi dalam anggaran negara kita? Perspektif ekonomi DPR mempresentasikan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat bersama dengan AFP dan mendukung LPS (Deposit Insurance Corporation) TBK, BSTN, Bank Indonesia, PT PTN dan Telkom Indonesia.

Defisit APBN adalah tanda bahwa ruang lingkup anggaran negara akan meningkat. Jika kondisi ini tidak akan terjadi, menurut Misbachun, itu akan mengurangi pengembangan anggaran negara untuk kebijakan pengeluaran negara.

Meskipun utangnya adalah suatu keharusan, kata Misbachun, sejauh ini kebijakan fiskal pemerintah sangat menguntungkan bagi peluang kebijakan moneter, yang memungkinkan Idonzia merespons dengan baik terhadap pasar.

Selain itu, menurutnya, Indonesia juga membutuhkan pengembangan pinjaman yang kuat. 2025 pertama kuartal ini, perkembangan baru pinjaman adalah 9%, masih jauh dari meningkatkan pertumbuhan ekonomi Idonzia.

“Jika ekspansi kredit kami adalah 9%, itu cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita ke arah ini, misalnya, pada tahap awal 8%sebesar 5%. Itu harus disatukan,” katanya.

Dia juga puas dengan perusahaan milik negara (dan Anta-OTI), terobosan perusahaan bank-negara, sebagai sarana kesejahteraan.

“Ketika Pak Prabovo dibuka, dan saya ingin dibawa pulang di forum ini, bahwa dia ingin Bumon menjadi salah satu alat kesejahteraan manusia. Apa artinya itu?

“Jadi, ketika Tuan Don dan Antaran ambil bagian, saya yakin pasar akan lebih kuat, bahkan di antara negara bagian, untuk memperkuat kehadiran negara di pasar,” lanjut negara itu. Lihat “APBN 2025 Bedah. Strategi Pemasaran dan Keyakinan Dukungan» Video (SHC / ARA)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *