Jakarta –

Read More : Ngeyel Buka Saat Ramadan, 2 Tempat Hiburan Malam di Bandung Kena Segel

Fuzhou, ibu kota Fujian di Tiongkok tenggara, memberikan kesan bersih, teratur, dan sangat hijau. Saya menemukan restoran Bandung di gang Yantaisan.

DetikTravel dan rombongan dari Indonesia berkesempatan menjelajahi Yantaishan, kawasan kuno Fuzhou. Rombongan memanfaatkan waktu transit sesaat setelah tiba di Bandara Internasional Fuzhou Changle pada 6 September untuk melanjutkan perjalanan ke Nanjing.

Perjalanan tersebut merupakan bagian dari Festival Kebudayaan dan Pariwisata Internasional Anhui ke-14 yang dihadiri oleh 14 agen perjalanan Indonesia, antara lain Antawaya, Rasa Sayange, Grande Tour, Celia Tour, Obadiah dan Beyond Travelindo, serta Daytic Travel sebagai operator tur. . Berbasis di Xianmen, Tiongkok Impian. Fuzhou ditahan dalam tur sembilan hari di Tiongkok.

Selama perjalanan, rombongan dipandu oleh Jackie, seorang penerjemah bahasa Inggris. Di bus wisata, Jackie menjelaskan lokasi Fujian dan hubungannya dengan Taiwan.

“Fujian berbatasan dengan Selat Taiwan. Kita dekat sekali dengan Taiwan. Kita hanya dipisahkan oleh Selat Taiwan,” kata Jackie menjelaskan letak Fujian.

Dia kemudian melanjutkan dengan menyebutkan keunggulan Fujian dan betapa istimewanya ibu kota provinsi, Fuzhou.

“Ini adalah provinsi yang paling terhubung melalui jalan raya dan kereta api berkecepatan tinggi di Tiongkok,” kata Jackie.

Ia mengatakan hingga Januari 2024, Metro Fuzhou akan membuka rute sepanjang 167,5 kilometer dan 119 stasiun untuk pelayanan. 277 km termasuk kereta berkecepatan tinggi Fuzhou-Xianmen-Zhangzhou.

Dari bus kami menemukan jalan yang lebar dan lurus. Taman pinggir jalan berwarna hijau. Begitu pula dengan jalur pemandu jalan layang yang tampaknya telah diubah menjadi taman.

“Fujian adalah provinsi paling hijau di China, sungainya selalu bersih. Banyak ruang kompleks atau tempat yang banyak toko (toko makanan, minuman, pakaian, dan gaya hidup),” kata Jackie.

Keunggulan lainnya adalah Fujian merupakan asal muasal teh campuran, teh hitam dan teh melati yang sudah menyebar ke seluruh dunia, penghasil porselen dan juga provinsi dengan taman ular nasional.

Sekitar 40 menit setelah menaiki bus, rombongan turun di Yantaisan. Kawasan ini dipenuhi dengan bangunan-bangunan khas Eropa. Kawasan pemukiman, sekolah, gereja batu, bekas kantor konsulat, bank dan bangunan tua lainnya dengan restoran atau kafe bernuansa jadul berjejer di jalanan.

Menurut situs resmi pemerintah Fujian, kawasan ini bukanlah kawasan wisata tua. Kawasan tersebut telah menjadi kawasan komersial sejak kota ini dibuka untuk perdagangan luar negeri pada akhir abad ke-19. Namun, lingkungan tersebut menjadi kumuh setelah banyak bangunan bersejarah dipulihkan untuk digunakan sebagai tempat tinggal.

Baru pada tahun 2018 pemerintah kota Fuzhou memulai proyek renovasi. Banyak bangunan tua yang direnovasi tanpa mengubah tampilan aslinya, sedangkan interiornya diserahkan kepada penyewa untuk keperluan komersial dan wisata.

Ya, Yantaishan adalah salah satu jalan tua di Fuzhou. Fuzhou memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota ini berusia 2.200 tahun.

Saat ini, Yantaishan populer di kalangan pelajar dan backpacker karena suasananya yang kuno dan toko-tokonya yang penuh gaya. Tempat ini menerima rata-rata 30.000 kunjungan setiap hari dan penuh pada akhir pekan dan hari libur.

Tak disangka ternyata restoran bandung ada disini. Menu-menu yang ditawarkan tidak hanya makanan khas Bandung saja, namun juga masakan daerah Indonesia lainnya. Mie Goreng, Batagore, Gado-Gado dan Es Campur ada di sini.

Di penghujung tur, kami langsung disambut dengan suasana China masa kini. Jalan lebar, minim halte bus, serta deretan restoran dan kafe di sepanjang jalan.

Selesai tour, kami harus lari ke bandara untuk melanjutkan penerbangan ke Nanjing.

Saksikan video “Pengunjung memenuhi Tembok Besar Tiongkok saat libur Hari Buruh” (fem/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *