Jakarta –

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya, Dirjen RSUP Prof.Dr.R.D. Kandow Manado Sulut tengah menjadi korban perundungan di PPDS (Program Pendidikan Profesi Dokter) penyakit dalam. Kementerian Kesehatan telah mengambil langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk mengekang perundungan di rumah sakit pendidikan.

“RS Kandow kita renovasi total dan kita berharap perundungan seperti ini dihilangkan total dari RS Kandow. Saya sudah ganti semuanya dari CEO,” kata Azhar Jaya kepada detikcom di Jakarta Timur, Selasa. (15.10.2024).

Ajar mengatakan, seluruh pihak yang terlibat dalam aksi perundungan tersebut dan pihak-pihak yang membiarkannya terjadi telah dimintai pertanggungjawaban oleh Kementerian Kesehatan. Sanksi ini diharapkan dapat menghilangkan budaya bullying yang berkembang di kalangan medis.

“Intinya, kita semua yang pernah ditindas, ditinggalkan, diabaikan, berubah,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan menghentikan sementara program penyakit dalam di Fakultas Kedokteran (FK) Sam Ratulangi di Gedung Prof. Rumah Sakit Dr.RD. Kandu Manado, Sulawesi Utara, dituding melakukan perundungan dan pungutan liar. Dalam surat tertanggal 5 Oktober 2024, perundungan terus terjadi di program penyakit dalam berdasarkan temuan aduan terkait program pelatihan.

Bagian pertama surat itu berbunyi: “Ada permintaan biaya (biaya ilegal) dari PPDS penyakit dalam senior (peserta pelatihan subspesialisasi) kepada calon PPDS junior dan penyakit dalam.”

Surat tersebut juga menyatakan bahwa meskipun ada peringatan dari Kementerian Kesehatan, perundungan terus berlanjut. Bentuk perundungan tersebut antara lain ancaman, pelecehan verbal dan nonverbal terhadap PPDS Junior. Saksikan video “Wakil Menteri Kesehatan: Karakter Dokter yang Berhati Murni Dimulai dari Pendidikan” (kna/up)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *