Jakarta –
Read More : Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Berhenti Konsumsi Gula 30 Hari
Kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Indonesia masih menjadi masalah serius yang perlu segera diatasi. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengatakan satu dari empat perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual.
“Perempuan Indonesia yang merupakan setengah dari total penduduk merupakan kekuatan yang luar biasa dalam masyarakat kita. Namun data menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan masih menjadi masalah besar,” kata Arifah Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2024).
Survei Nasional Pengalaman Hidup Perempuan (SPPHN) tahun 2024 menunjukkan 1 dari 4 perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual, ujarnya.
Meski demikian, Arifah mengatakan praktik kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di Indonesia secara bertahap semakin menurun dari tahun ke tahun.
“Kalau kekerasan terhadap perempuan berkurang,” ujarnya.
Menurut Arifa, pemerintah sendiri telah memberikan payung hukum bagi korban kekerasan fisik dan seksual. Selain itu, Kementerian PPPA memiliki tiga rencana penting dalam lima tahun ke depan untuk menjamin perlindungan maksimal terhadap perempuan dan anak.
Rencana tersebut antara lain pengembangan Ruang Bersama Merah Putih (RBMP), peningkatan operasional call center SAPA 129, dan penguatan data tunggal desa perempuan dan anak, kata Arifah.
Sedangkan untuk RBMP sendiri, kata Arifah, akan dibuka di enam lokasi pada 22 Desember 2024 bertepatan dengan Hari Ibu.
“RBMP merupakan kelanjutan dari Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang bekerja sama dengan pemerintah, organisasi masyarakat bahkan masyarakat,” tutupnya. Simak Videonya: “Video: Anak Muda Gembira Bunuh Ayah dan Neneknya, Menteri PPPA Ungkap Emosi yang Mendasari” (dpy/up)