Jakarta –
Menteri Lingkungan, Hanif Faisol mengunjungi Taman Safari Indonesia (TSI). Dia tertarik mengelola daerah wisata.
Dalam siaran resmi, Senin (17/17/2025), ia disambut oleh TSI yang dimiliki. Menteri Hanif pada kesempatan ini mengunjungi Pengelolaan Limbah Terpadu Greenprosa yang dimiliki oleh Taman Safari Indonesia.
Kunjungan ini bermaksud untuk mempelajari sistem pengelolaan limbah lembut yang digunakan dalam TSI dan mengevaluasi potensi perawatan sistem Indonesia ini.
IWM adalah fasilitas baru yang berjalan dengan cara yang langgeng menuju sikap ekonomi melingkar. Teknologi yang digunakan mencakup klasifikasi limbah dari awal, pemrosesan pengomposan organik, daur ulang organik, dan penggunaan energi dari limbah.
Dengan cara ini, Greenprosa telah berhasil mengurangi dampak lingkungan sambil menghasilkan jumlah tambahan dari buatan limbah.
Selama kunjungan ini, Menteri Hani menyatakan
Diharapkan bahwa konsep melompat bersama berguna untuk mengatasi masalah limbah di kota -kota perkotaan dan mendukung target nasional dalam pengurangan limbah.
“Kami telah melihat Park Safari Indonesia sebagai contoh konkret dari pengelolaan limbah jangka panjang
Direktur Taman Safari Indonesia, dipersilakan untuk inisiatif ini dan siap untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk menerapkan sistem pengelolaan limbah yang lebih luas.
Taman Safari Indonesia berdedikasi untuk mempertahankan manajemen lingkungan dan bersedia mendukung pemerintah untuk memperluas dampak positif dari teknologi.
Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah pertama untuk menghasilkan sistem pengelolaan limbah yang lebih terintegrasi di Indonesia, serta mendorong sinergi di sektor swasta dan pemerintah untuk mempertahankan retensi lingkungan. Periksa “Video: Menteri LH yang menceritakan rencana hampir 306 TPA di Indonesia” (MSL / DDL / DDN)