JAKART –
Menteri Komunitas (Mendag) Budi Santoso meyakinkan bahwa harga barang pangan stabil sebelum Idul Fitri. Pada saat yang sama, partainya terus mengunjungi berbagai daerah untuk memantau pergerakan harga barang.
“Stabil, kita harus melakukan hal yang kuat, jadi sejauh Idul Fitri, ya, ya, kita tidak akan berhenti,” kata Budi ketika jurnalis menghantam pasar SS Klender, Rabu (5/2/2025).
Dia juga mengatakan rekannya mengadakan pertemuan dengan sejumlah pihak seperti bulog, ID makanan, serta perwakilan dari produsen dan distributor, untuk memastikan bahwa beberapa barang masih aman untuk Idul Fitri.
“Kemarin kami mengakui makanan, lalu bola, dengan produsen saham yang kami temui.
Alih -alih naik, kali ini mengurangi harga barang -barang tertentu sebelum Idul Fitri. Salah satunya menunjukkan harga nasional Bud Tunas Nasional yang mulai turun ke level Rp 28.000 per kilogram.
“Ya, kami menjaga penjaga, ya, kemarin kami pergi ke blitar. Jadi blitar 30% diberikan untuk produksi nasional dan mengatakan Idul Fitri dapat diberikan,” kata Budi.
Untuk informasi, sebelumnya, Kepala Badan Makanan Nasional Prasetyo Adi melaporkan bahwa harga beberapa komoditas pangan meningkat sebelum 2025 Lebaran. Sebagai nasi dengan minyak dan paprika.
“Harga tingkat konsumen di atas HAP (harga referensi pembelian) atau HET (harga eceran tertinggi), minyak, cabai cabai merah, cabai merah keriting, dan beras sedang,” kata Arief mendengarkan komisi Perwakilan IV, Selasa (4/2) kemarin.
Harga minyak dicatat oleh RP. Kemudian harga cabe merah cabai adalah Rp 66.298/kg di atas 16,31%hop, cabai merah keriting.
Dalam presentasinya, stok beras dicatat pada awal tahun 2025 hingga 8,1 juta ton, jagung 3,4 juta ton, kedelai 305 ribu ton, 42.690 ton sketsa, 53.484 ton bawang putih, 42.855 ton inti merah besar.
Kemudian stok cabe 49.085 ton, daging sapi dan kebai 65.652 ton, ayam murni 83.316 ton, telur ayam 29.316 ton, konsumsi gula 1,3 juta ton dan 336 ribu ton minyak goreng. (FDL/FDL)