Jakarta –

Read More : 200 Personel Telkom Kawal Jaringan Demi Upacara HUT ke-79 RI di IKN

Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, mengkritisi pengelolaan pariwisata di Bali pada Rapat Kerja Nasional V yang digelar di Jakarta beberapa hari lalu. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf); Sandiaga Salahuddin Uno menjawab.

Tanggapan tersebut disampaikan Sandiaga langsung kepada detikTravel saat jumpa pers, Senin (27/5/2024). Ia mengatakan, kritik Megawati merupakan kontribusi positif. Ia menilai hal itu merupakan salah satu bentuk kepedulian Megawati terhadap Bali dan Indonesia, apalagi ia merupakan keturunan Bali.

Sandi tak menampik, namun menegaskan sarang narkoba di tempat hiburan malam dan kafe akan diubah dan diberantas. Sandiagara pun mengakui, ini bukan kali pertama Megawati dikritik.

“Nyonya. Mega sudah beberapa kali mengungkit hal ini dan menurut saya ini kontribusi positif karena terbukti. Kita harus buktikan ada narkoba yang ditemukan di sana dan harus ditindak tegas agar tidak terjadi (lagi),” kata Sandy.

Pada saat yang sama, Kritik Megawati, tari Bali tidak memiliki jiwa seni dan hanya berupa bentuk fisik. Saat itu, Mega langsung mengutus I Wayan Koster, Gubernur Bali.

Sandiaga menyerahkan penilaiannya kepada pakar budaya setempat. Lagi, Sandiaga menyebut kritik Megawati merupakan kontribusi positif.

Soal tari, khususnya pertunjukan Bali Street Carnival di World Water Forum kemarin, ekosistem budaya Bali perlu menyikapinya. Tarian Bali juga ada di kawasan Nusa Dua. Jadi budayawan harus memberikan jawaban yang tepat dan benar, Sandy dikatakan.

“Dari segi pariwisata, dukungan Bu (Megawati) bagus karena saya ingin Bali sebagai ibu negara,” ujarnya. Saya berharap bisa terjun ke dunia pariwisata, apalagi saya punya darah Bali. “Kritik ini harus kita pandang positif dan harus menjadi kewajiban kita untuk memperbaikinya,” kata Sandi seraya menambahkan bahwa Bali sudah semakin baik.

Megawati juga mengkritisi permasalahan air yang terjadi di Bali saat ini. Megawati menyebutkan, ada keluhan masyarakat karena sistemnya tidak dikelola dengan baik dan masyarakat di sana kurang menikmati keindahan alam karena hanya fokus pada wisatawan mancanegara.

Sandi menyikapi isu seputar krisis air di Bali dengan berbicara di World Water Forum. Ia mengatakan industri pariwisata Indonesia sedang bergerak menuju ekonomi sirkular dan penggunaan air harus dilakukan secara cerdas.

“Betapa mengejutkannya jika pariwisata di Forum Air Dunia benar-benar berkontribusi terhadap permasalahan air yang dihadapi? Jadi sudah waktunya untuk naik kereta melingkar. Penggunaan air perlu dihormati dan dilestarikan. “Peningkatan akses air dan sanitasi untuk kesehatan masyarakat harus diprioritaskan,” ujarnya.

Sandi mengatakan, program terkait semua permasalahan tersebut difokuskan pada konsep pariwisata regeneratif yang dapat menjadi solusi terhadap pariwisata yang merugikan lingkungan.

Kami telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon pada tahun 2035. Kita akan mengelola air dengan lebih cerdas pada tahun 2060. Pariwisata adalah konsep renaisans. Itu tidak merusak lingkungan, katanya.

“Saksikan video Menparekraf Sandiaga berbicara tentang komitmen Indonesia terhadap pariwisata berkelanjutan” (fem/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *