Jakarta –

Sejumlah bukti ilmiah menunjukkan sejumlah manfaat dari penempatan di bawah doa untuk kesehatan otak. Ini dinyatakan oleh kepala Badan Pengawasan Makanan dan Obat (BPOM RI) Prof. Taruna juga seorang peneliti di bidang ilmu saraf.

Menurut Taruna, pelacuran menjadi sangat mendasar karena selain menjadi saat terdekat Allah SWT sebagai gelombang diri, tetapi pada saat yang sama menjadi sarana untuk menemukan ketenangan pikiran, serta kesehatan fisik dan mental.

“Ketika kita menurunkan posisi otak di bawah jantung, kita tahu bahwa jantung adalah pompa otomatis, yang dipromosikan oleh sistem parasimpati, ketika jantung dipukuli, itu akan dipompa secara otomatis. Pada waktu -waktu tertentu, jika tidak pernah wajah.

“Ketika kita bertemu, lokasi jantung lebih tinggi dari otak, tentu saja, manifestasinya adalah selain jantung yang menimbang darah di seluruh otak, kebutuhan saturasi oksigen kita lebih memuaskan, dampak selanjutnya ini dapat mencegah demensia, penyakit Alzheimer, mereka dapat mencegah dan mengeluarkan,” lanjutnya.

Emosi ketenangan ketika penuntutan juga dapat ditemukan secara ilmiah ketika berdoa di bawah sakit. Dalam posisi ini ada proses keseimbangan neurotransmitter dalam tubuh.

Ini mengatakan ia diuji dalam sejumlah penelitian berbasis ilmiah dan dengan keterlibatan pasien rumah sakit.

“Kita tidak selalu bahagia. Ini pasti saat orang mengatakan sedih untuk takut dan cemas, oleh karena itu, jika dalam Al -Qur’an itu kuat dengan menyembah hati kita untuk menjadi damai, karena itu adalah ilmu saraf yang menjelaskan saraf simpatik dan saraf parasenatik atau sehubungan dengan pembuluh darahnya bagaimana dia bekerja,” dia menjelaskan. “

“Mari kita simpan doa, gandakan prosa dan tingkatkan liburan untuk beribadah. Dengan cara ini, kita akan menemukan kedamaian, kesehatan dan berkah dalam hidup,” pungkasnya. Periksa video “Video: Manfaat Gerakan Salad untuk Tubuh” (NAF/UP)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *