Lesbang –
Kebijakan eksplorasi -yang bermasalah mulai mempengaruhi pariwisata di daerah Lembang, Kabupaten West Bandung (KBB).
Mereka mulai merasakan dampak studi oleh Gubernur Gubernur Barat Dedi Mulead.
Larangan itu tidak sendirian karena telah mengambil korban. 6 Kepala Departemen Pria itu menembak tak lama setelah KDM diresmikan karena Keukuuh membawa ekspedisi ke beberapa daerah.
PR Lembang Milk, Intana -house, Intania Setatiat mengatakan bahwa ada beberapa sekolah pada bulan Februari yang telah memutuskan untuk membatalkan kunjungan Manut ke Tlahah Dedi Mulead.
“Pada bulan Februari, ada dua sekolah pembatalan, rumah pertanian dan cairan. Mereka berasal dari Bekasi dan memutuskan untuk mengganggu karena larangan perjalanan studi,” kata ketika ia dikonfirmasi, Rabu (26.2.20125).
Dia mengatakan bahwa kunjungan siswa sudah lama ditunggu-tunggu untuk kembali setelah Hitemi Covid-19. Pada satu titik, liburan panjang tidak secara signifikan meningkatkan jumlah kunjungan.
“Beberapa dari yang kami harapkan adalah perjalanan belajar dan liburan sekolah hanya karena larangan seperti itu pasti terpengaruh. Untungnya, sebelum puasa, tidak ada banyak pariwisata, tetapi mungkin nanti, jika Anda melihat hubungan hari ini, itu bisa dikurangi,” kata.
Tidak hanya tidak hanya pemandangan rumah pertanian dan pasar mengambang, tetapi juga larangan penelitian memengaruhi sektor restoran dan restoran. Ini diungkapkan oleh Eco Sprianto, Ketua Asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia (Phri) KBB.
“Sudah dibatalkan. Catatan kami memiliki 18 kunjungan dibatalkan, sekitar 4.300 jumlah peraturan makan untuk makan pax. Ini baru pada bulan Februari,” kata Eko.
Efek dari larangan ini tidak hanya secara langsung untuk perbaikan wisata, tetapi juga untuk pedagang yang mengandalkan pariwisata.
“Ini bukan hanya seorang pengusaha, tetapi juga di sekitar tujuan wisata UMKM -EER. Ini adalah efek dari domino untuk membuat semuanya dipukul,” kata Eko.
Dia mengatakan dia meminta rencana pertemuan dengan Dedi Mulead untuk membahas pariwisata dan orang yang bergantung pada kehidupan.
“Rencananya adalah bahwa kami dan Phri West Java nantinya akan bertemu gubernur untuk membahas hal ini,” kata Eko.
——-
Artikel ini telah meningkat di Detikabar. Tonton Video “Video: Industri Hotel Terbuka Masalah Suara Barat -JAIVA -Study Travel” (WSW/WSW)