Jakarta –
Read More : Samsung Bakal Pasang Galaxy AI di Watch
Saat ini laptop hadir dengan beragam desain, mulai dari layar transparan hingga layar lipat. Namun berbeda dengan perangkat yang baru saja dirilis Sightful, tampilannya seperti kacamata.
Bagian bawahnya seperti laptop biasa dengan keyboard 79 tombol, panel multisentuh, dan dua port USB-C. Tapi di sini berbeda. Alih-alih layar fisik, laptop ini punya ruang terbuka untuk menyimpan kacamata AR.
Perangkat itu diberi nama Spacetop G1. Setelah hampir tiga tahun dikembangkan oleh para insinyur veteran dari Apple, Microsoft dan Magic Lip, laptop spektakuler ini akhirnya lolos tahap pengujian.
Spacetop G1 memiliki layar OLED ganda beresolusi 1920 x 1080 dengan refresh rate 90 Hz. Kacamata tersebut menciptakan ruang kerja virtual berukuran 100 inci, atau begitulah tampaknya.
Karena bidang pandangnya 50 derajat, pengguna tidak akan bisa melihat seluruh ruang kerja sekaligus. Jadi mereka perlu menggerakkan kepalanya untuk melihat bagian yang berbeda.
Sitefall mengklaim bahwa ruang kerja “hampir tak terbatas” ini, dikombinasikan dengan sistem operasi berbasis ruang khusus yang disebut SpaceOS (dibangun di atas ChromeOS), dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas secara signifikan.
Perangkat lunak ini mengoptimalkan layar virtual untuk navigasi AR dengan gerakan khusus yang disesuaikan dengan kacamata. Anda dapat melihatnya di video berikut:
Berbicara tentang mesin Spacetop G1, ia menggabungkan chipset Snapdragon 8cx Gen 3 dengan GPU Adreno 740 dan NPU Hexagon yang menjanjikan performa AI hingga 48 tingkat atas. Ada juga RAM LPDDR5 16GB dan penyimpanan UFS 3.1 128GB.
Daya tahan baterai hingga 8 jam dengan sekali pengisian daya berkat baterai 60V dan dukungan pengisian cepat 63V. Bahkan ada webcam 5 megapiksel untuk panggilan video dengan resolusi hingga 2592 x 1944 piksel.
Jadi berapa harganya? Sightful tidak semahal Apple Vision Pro. Bagi Anda yang berminat bisa membelinya dengan harga $1.900 atau Rp31 jutaan, namun perangkat tersebut baru akan dijual pada September 2024. Tonton video “Ilmuwan iklim mengungkap bahaya gelombang panas di AS Barat” (afr /afr)