Jakarta –
Andi Gani Neni Wea, presiden semua konfederasi Union Indonesia (CSPSI), membuka penghentian dua -kaki (PHK) dari kronologi tangrange, yaitu alas kaki dimensi PT ADIS dan kemenangan PT Ching Luh.
Rilis dua pabrik sepatu ini berlangsung pada tahun 2024. Penerbitan telah menjadi cara terakhir ke pabrik setelah upaya pencegahan gagal.
Pemecatan ini dilakukan karena penurunan daya beli manusia, yang mempengaruhi pembelian minat konsumen dalam pembelian produk alas kaki, terutama untuk alas kaki dimensi PT ADIS dan kemenangan PT di Ching LUH.
“Pengampunan adalah tahun 2024, yang disebabkan oleh berkurangnya daya beli, yang mengakibatkan permintaan.
Selain itu, Andi mengatakan bahwa industri tekstil berada di bawah tekanan. Karena pasar tekstil internal dibanjiri dengan produk ilegal dengan harga lebih murah.
Andi mengatakan pengetahuan tentang pemecatan itu diterbitkan untuk ribuan alas kaki dimensi PT ADIS dan kemenangan PT untuk pabrik Ching Luh tidak sepenuhnya benar. Dia mengatakan beberapa karyawan menawarkan kehidupan pensiun.
“Di Victoria, Ching Luh, tidak semua orang menembak keluar dari murni. Tidak. Awal 700 pensiun orang. 2000, yang melepaskan sekitar 700-800, yang berlaku untuk pensiun dini. Jadi kesadaran diri. Jadi kesadaran diri. Tidak ada paksaan,” katanya.
Andi juga menyatakan bahwa kedua perusahaan berkewajiban untuk memenuhi kewajiban mereka untuk diberhentikan. Dia juga menekankan bahwa kedua perusahaan tidak menggunakan kegiatan mereka sama sekali.
“Baik dari ADIS dan Victoria Ching Luh tidak memiliki rencana untuk memindahkan seluruh bisnis dari Tanggerang ke bagian -bagian Jawa Tengah lainnya (pria).
Dalam komentar Delycom, kepala Biro September Kaladi sebelumnya telah mengungkapkan bahwa sepatu PT Adis telah diberhentikan oleh 1500 karyawan.
Sementara itu, PT Victory Ching Luh menambahkan 2000 karyawan. Menurut penjelasannya, penurunan pesanan septo, pemilik merek, merupakan faktor penting yang memaksa dua perusahaan untuk mengurangi produksi.
Ini memperkuat informasi bahwa salah satu perusahaan memasok beberapa seri sepatu ke merek terkenal seperti Nike.
“Pesanan atas kurangnya pemilik merek untuk mencegah mereka secara berurutan. Jangan menerima pesanan untuk membebaskan pengampunan dari pesanan,” kata Septo.
Lihat juga video di industri hotel mengancam akan membebaskan efisiensi anggaran pemerintah “:
(ARA/ARA)