Jakarta –

Atlet Amerika Noah Lyles tertular virus corona saat mengikuti Olimpiade 2024 di Paris.

Lyles terkonfirmasi COVID-19 pada Selasa (06/08/2024). Namun, ia memilih untuk terus berkompetisi di final 200m.

“Setelah pemeriksaan kesehatan menyeluruh, Noah memutuskan untuk bertanding malam ini. Kami menghormati keputusannya dan akan terus memantau kondisinya dengan cermat,” kata juru bicara USA Track and Field (USATF).

Atlet berusia 27 tahun yang dikutip laman TODAY itu membeberkan kondisinya saat mulai merasakan beberapa gejala. Menurutnya itu sangat menyakitkan.

“Sekitar jam 5 pagi pada hari Selasa saya dites dan didiagnosis HIV. Saya terbangun dengan pilek dan sakit tenggorokan. Ini adalah beberapa gejala yang saya alami sebelum saya tertular Covid,” katanya.

Selain gejala tersebut, tim medis khawatir Lyles akan mengalami gejala bronkitis. Hal ini mungkin karena asma yang dideritanya mungkin memperburuk infeksi COVID-19 yang dideritanya.

“Dan kemudian asmanya semakin parah, dan itulah ketakutan terbesarnya. Kekhawatiran terbesar mereka adalah saya menderita bronkitis karena kami tidak ingin tertular apa pun dan asma pun muncul. Kami harus menghadapinya,” kata Lyles. melalui CBC.

“Kalau begitu, saya mungkin harus ke rumah sakit,” katanya, yang menderita asma parah sejak kecil.

Lyles menderita asma parah sejak kecil. Dia memulai terapi nebulizer, yang melibatkan menghirup obat asma aerosol melalui masker.

Ibunya, Keisha Kane Bishop, melakukan apa pun yang dia bisa untuk membersihkan debu di rumah untuk mengurangi serangan asmanya, termasuk merobek karpet, menurunkan tirai, dan membuang boneka binatang.

Selain meminum obat asma, kelenjar gondok dan amandel Lyles juga diangkat ketika dia masih muda untuk membantunya bernapas.

Dalam tweetnya yang banyak dibicarakan, Lyles juga mengungkapkan bahwa dirinya menderita disleksia dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Disleksia adalah gangguan belajar yang membuat sulit membaca dan menulis. Selain itu, ADHD adalah gangguan defisit perhatian atau hiperaktif dan merupakan gangguan perkembangan saraf.

Lyles juga berbicara tentang perjuangannya melawan depresi. Situasi ini muncul menjelang Olimpiade Tokyo 2020.

“Saya mengalami depresi menjelang Olimpiade Tokyo,” kata Lyles.

Dia mulai minum obat untuk mengatasi depresinya. Namun, ia berhenti mengonsumsi antidepresan menjelang Olimpiade Tokyo 2020. “Botol Bermerek Olimpiade Paris 2024 Mengandung BPA Dirilis” (sao/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *