Jakarta –
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) bersama PT Pos Indonesia (Persero) dan pelaku UMKM bersinergi membangun ruang kreatif komunitas atau Bloka Pos. Untuk tahap awal, 42 Block Post akan didistribusikan di berbagai negara.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Blok Pos akan dibangun menggunakan fasilitas Pos Indonesia. Nantinya Blok Pos akan diisi produk-produk UMKM.
Teten dalam konferensi pers di Kementerian Koperasi dan Kecil mengatakan, “Menjadi tempat utama penjualan pangan dan merek industri. Kerja sama ini sangat penting bagi UMKM karena sekarang sudah banyak merek luar negeri, untuk mencapai perlindungan ritel.” Kantor Pusat Bisnis, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Teten berharap keberadaan Blok Pos ini dapat membantu UMKM Indonesia untuk maju. Oleh karena itu, UMKM tidak hanya menjual produk tetapi juga memiliki nilai merek.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R Djoemadi mengatakan langkah ini sejalan dengan transformasi yang dilakukan Pos Indonesia yang akan mentransformasikan kantor pos menjadi Sentra UMKM.
Faysel mengatakan, “Kami punya 3.000 titik yang bisa digunakan. Tapi untuk tahap pertama, kami uji coba di 42 titik.
Faizal mengatakan, rencana pengembangan ini dilaksanakan setelah melihat kesuksesan Pos Blok di 4 kota antara lain Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bandung. Dalam rencana pengembangan ini, Blok Pos juga akan berada di wilayah Indonesia bagian timur seperti Jayapura.
Ia juga menegaskan, Pos Blok hanya mengikutsertakan pelaku UMKM, tidak ada merek luar negeri. Dengan cara ini diharapkan dapat membantu UMKM tersebut untuk berkembang ke kota lain.
Tahap percontohan ini merupakan tahap awal pengembangan Pusat UMKM di Indonesia. Jika model bisnis ini berhasil, maka akan dikembangkan di masa depan. Faysel mengatakan, Blok Pos yang dibangun pada tahap awal masih dalam skala kecil.
Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan pusat distribusi untuk memudahkan pengiriman produk ke Blok Pos. Nantinya juga akan disediakan pusat pemenuhan atau gudang sehingga UMKM tidak perlu menyimpan produk di rumah.
Fungsi lainnya adalah pusat layanan keuangan. Kebetulan kita bisa membantu UMKM dari segi pergudangan, akses pembiayaan, pembayaran, dan lain-lain. Terakhir, pusat pelatihan. (shc/das)