Jakarta –
Read More : Warna Warni Galon Berjejer, Tempat Ini Sampai Disebut Kampung Galon
Dalam kasus tersebut, Selasa (18 Juni 2024), CEO Boeing Dave Calhoun telah meminta maaf kepada keluarga korban dua kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX, salah satunya Lion Air. Keluarga korban meyakini tragedi ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan pengampunan.
Keluarga korban kecelakaan Lion Air (2018) dan Ethiopian Airlines (2019) menggugat raksasa maskapai penerbangan itu karena melakukan “kejahatan korporasi paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat (AS). Mereka juga meminta Departemen Kehakiman Mereka harus membayar perusahaan senilai $24 miliar (sekitar Rp 406 triliun) yang akan dihadapinya dalam kasus pidana.
CNN memberitakan, Kamis (20 Juni 2024), keluarga korban menulis surat ke Departemen Kehakiman meminta denda karena pemerintah AS mempertimbangkan tuntutan pidana terhadap Boeing.
Bulan lalu, Departemen Kehakiman menyatakan serangkaian pelanggaran keselamatan yang dilakukan Boeing baru-baru ini merupakan pelanggaran kontrak 2021. Oleh karena itu, ada celah bagi perusahaan untuk menghindari penuntutan atas jatuhnya pesawat 737 Max yang menewaskan total 346 orang.
Surat setebal 32 halaman itu juga mewakili tangisan keluarga korban jatuhnya Boeing 734 Max di Indonesia dan Ethiopia. Mereka menuntut agar karyawan Boeing bertanggung jawab atas kelalaian keselamatan perusahaan mereka.
“Yang tepat saat ini adalah penuntutan pidana Boeing yang agresif, termasuk percepatan persidangan juri dan penuntutan pidana terhadap pejabat perusahaan yang bertanggung jawab, termasuk mantan CEO Dennis Muilenburg,” tulis pengacara keluarga tersebut.
“Karena waktu adalah kunci untuk menghindari berakhirnya undang-undang pembatasan, Departemen harus segera mengajukan gugatan ini,” tulis Paul Cassell, pengacara yang mewakili keluarga korban.
Surat tersebut juga meminta Departemen Kehakiman untuk membentuk lembaga independen untuk mengawasi praktik keselamatan Boeing dan membimbingnya dalam upaya meningkatkan kualitasnya.
CEO Boeing Dave Calhoun meminta maaf kepada keluarga korban kecelakaan Boeing 737 MAX pada Selasa (18 Juni). Pengampunan itu ia terima saat sidang dengan Komite Tetap Investigasi Komite Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS).
Calhoun berdiri dan berbicara kepada keluarga korban yang hadir di acara tersebut. Beberapa keluarga korban memegang foto keluarganya yang terluka dalam kecelakaan pesawat Boeing pada tahun 2018 dan 2019.
“Saya minta maaf atas kesedihan yang kami timbulkan, dan saya ingin Anda tahu bahwa kami berkomitmen untuk mengingat (para korban),” kata Calhoun.
Tonton video “Setelah insiden Alaska Airlines, tiga penerbangan Lion Air jatuh”:
(sim/wanita)