Jakarta –

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter membatalkan peningkatan 19 kereta dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Sebaliknya, KCI menambah jumlah kereta api yang diimpor dari CRRC Sifang Co., Ltd asal Tiongkok.

Namun, Sekretaris Perusahaan KAI Commuter Anne Purba belum bisa menjelaskan alasan pihaknya membatalkan peremajaan 19 kereta bersama perusahaan pelat merah tersebut. Yang jelas dia memastikan jumlah pembaruannya berkurang dari 19 menjadi 2 set kereta saja.

Di Kompleks DPR RI, Anne mengatakan: “Bantalan sebelah kanan diubah dari 19 menjadi 2 dari INKA, jadi kita ganti dengan 8 yang baru (impor). Sebaiknya tanya INKA lebih detail (alasan pembatalannya)” . Jakarta, Senin (7/1/2024).

Anne kemudian menjelaskan, KAI Commuter kini memutuskan untuk menambah 8 set kereta baru yang didatangkan dari CRRC Sifang. Alhasil, jumlah KA yang didatangkan dari Negeri Tirai Bambu itu bertambah dari 3 KA menjadi total 11 KA.

Anne menambahkan, penambahan tersebut karena pihak perusahaan mempertimbangkan ketepatan waktu pengiriman (delivery time) dan biaya yang akan dikeluarkan.

“Karena setelah data teknis yang diperlukan sudah lengkap, produksi tetap berjalan,” jelasnya.

Di sisi lain, Anna menjelaskan, pihaknya tetap memilih kereta impor dari CRRC Sifang karena KAI Commuter sudah menyiapkan detail spesifikasi kereta sesuai pesanan sebelumnya. Jika memilih perusahaan lain, Anne mengatakan biaya yang dikeluarkan akan semakin besar.

“Beberapa orang akan bertanya-tanya kenapa berasal dari suatu negara. Keretanya kita desain tahun ini, misalnya kita pilih pabrikan lain, kita desain ulang,” ujarnya.

Anne pun membenarkan pihaknya menandatangani kontrak dengan CRRC Sifang. Namun, dia mengaku harus mengecek datanya terlebih dahulu untuk bisa merinci biayanya.

Sedangkan berdasarkan informasi yang disampaikan dalam agenda Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi

Sebelumnya, dalam catatan detikcom, CEO KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengatakan pihaknya menandatangani perjanjian kerja sama pembelian fasilitas KRL yang meliputi: pembelian 16 (enam belas) rangkaian fasilitas baru dari KRL dengan PT INKA. Pengadaan 19 (sembilan belas) seri Retrofit KRL oleh PT INKA dengan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun oleh CRRC Sifang, China. Total investasinya sekitar Rp 783 miliar.

Asdo mengatakan, pembelian fasilitas KRL baru ini merupakan lanjutan penyelesaian sejumlah fasilitas KRL Jabodetabek yang dibahas dalam Rapat Koordinasi Juni 2023 yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaita. Saat itu, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, PT INKA dan pihak berkepentingan lainnya turut serta dalam pertemuan tersebut.

Pembelian fasilitas KRL baru ini bertujuan untuk memenuhi jumlah fasilitas KRL sesuai dengan kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek pada tahun 2024-2025 yang akan mencapai kurang lebih 1 juta pengguna per hari, kata Asdo dalam keterangan resmi. Rabu (31/1/2024).

(hari/hari)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *