Jakarta –
Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Demi mencapai hasil yang diinginkan, seringkali orang tua melakukan hal-hal yang tidak sejalan dengan keinginan anak.
Dalam beberapa kasus, terjadi konflik dan pertengkaran dengan orang tua, terutama ibu. Hal ini menimbulkan rasa dendam hingga anak kehilangan suara dan merasakan kemarahan sang ibu.
Masalahnya, ibu, seperti halnya manusia lainnya, tidaklah sempurna. Dengan kata lain, mereka memiliki sifat baik dan buruk. Pengalaman kita terhadap mereka bergantung pada sejauh mana kekurangan mereka, serta kemampuan mereka untuk mengakui kesalahan dan kekurangannya. .” Sabrina Suffren, PhD, Universitas Montreal dan Pusat Penelitian CHU Sainte Justine.
Pengalaman seperti apa yang dialami seorang anak bergantung pada bagaimana ibu dibesarkan sebelumnya. Ketika seorang anak merasa diabaikan, dianiaya, atau bahkan dianiaya, mereka mengembangkan perasaan tidak suka atau bahkan kebencian terhadap ibunya.
Sabrina mengatakan, ada banyak alasan mengapa anak menjauhkan diri dari ibunya, sehingga anak merasa tidak disayangi oleh ibunya. Sejumlah faktor, seperti kepribadian anak, masalah kesehatan mental, dan gaya komunikasi, dapat menyebabkan seorang anak menjadi terasing dari ibunya.
“Kemarahan dapat berkembang seiring berjalannya waktu, dan dapat berasal dari kemarahan yang belum terselesaikan akibat kekerasan pada masa kanak-kanak, penelantaran, atau trauma lainnya. Wajar jika orang tua Anda tidak memberikan dukungan saat Anda membutuhkannya, atau terlalu keras. Jika Anda menunggu, Anda akan mengalami hal yang sama. akan mengkritik. Jika mereka tidak dapat melindungi Anda dari penderitaan lebih lanjut, atau menerima dan mencintai Anda, pelan-pelan saja,” kata Sabrina.
NEXT: Faktor lain yang membuat anak membenci ibu kandungnya
(sao/naf)