Batavia –
Kamala Harris menjadi kandidat kuat Pilpres Amerika Serikat 2024 menggantikan Joe Biden. Meski belum resmi ditetapkan sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, ia telah mendapat banyak dukungan dalam bentuk sumbangan uang yang dapat digunakan untuk berkampanye.
Berita BBC: Pada Selasa (23/07/2024), dalam waktu 24 jam setelah Joe Biden mengumumkan mundur dari pemilihan presiden 2024, Kamala Harris menerima sumbangan sekitar US$81 juta atau setara dengan Rs. nilai tukar Rp.
“Pendukung akar rumput merasa sangat bersemangat dengan pencalonannya (Kamala Harris) dari Partai Demokrat,” kata ActBlue dalam salah satu postingannya pada tanggal 10.
Lonjakan sumbangan kampanye disebut berasal dari loyalis Partai Demokrat yang sebelumnya menahan dana karena khawatir Biden sudah terlalu tua untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden AS berikutnya. Namun dengan hadirnya Kamala Harris, pendukung partai kembali percaya diri.
“Para donor kini siap merogoh kocek mereka,” kata Joe Cotchett, seorang aktivis politik Partai Demokrat di San Francisco.
Ini merupakan jumlah sumbangan kampanye terbesar dalam 24 jam sepanjang sejarah pemilu AS. Saat itu, diklaim ada 888.000 donatur yang memberikan sumbangan kepada Kamala Harris, baik besar maupun kecil.
Misalnya saja presiden Moriah Foundation dan donatur tetap Partai Demokrat, Gideon Stein. Meskipun dia berhenti menyumbang ke partai tersebut karena kekhawatiran Biden akan terpilih melawan Donald Trump.
Ada juga salah satu pendiri LinkedIn, Reid Hoffman, yang mengatakan Wakil Presiden Kamala Harris adalah “orang yang tepat di waktu yang tepat” untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden AS 2024.
“Saya dengan sepenuh hati mendukung Kamala Harris dan pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat dalam perjuangan kita untuk demokrasi pada bulan November,” kata Hoffman dalam sebuah postingan pada tanggal 10.
Namun Kamala Harris juga menerima sumbangan dari kelompok perempuan kulit hitam Win with Black Women. Kelompok tersebut sebelumnya mengatakan mereka memiliki permohonan agar lebih dari 44.000 anggota memilih presiden.
“Kelompok tersebut mengatakan mereka dapat mengumpulkan lebih dari US$1,5 juta (Rs 24,31 miliar) dalam tiga jam untuk kampanye kepresidenannya (Kamala Harris),” kata BBC dalam laporannya.
(fdl/fdl)