SUARAMERDEKA.COM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendapat kabar gembira melalui Pusat Penelitian Biologi Molekuler Ekman yang berhasil mencapai terobosan baru dalam melawan infeksi virus SARS-CoV-2.
Teknologi yang diberi nama Antibody Spikebodies ini dikembangkan antara tahun 2021 hingga 2023 dan menawarkan harapan baru untuk mengatasi tantangan kesehatan global.
“Kami telah berhasil merancang dan mengembangkan dua antibodi berskala nano dan menentukan strukturnya menggunakan cryo-EM” Minggu (21/4/2024).
BACA JUGA: Agar Tak Salah, Bawaslu Beberkan Perbedaan Utama Pilkada Serentak 2024 dan 2020
Yudhi mengatakan protein lonjakan merupakan fokus utama respons terhadap pandemi Covid-19 dan berperan penting dalam interaksi dengan ACE2 manusia, yang merupakan titik masuk virus ke dalam sel manusia.
“Spikebody terbukti berpotensi mencegah infeksi SARS-CoV-2 melalui mekanisme pemblokiran antara reseptor ACE2 dan lonjakan SARS-CoV-2,” jelasnya.
Lebih lanjut, Udy menyampaikan bahwa pengembangan antibodi Spikebody telah dipublikasikan di Journal of Advanced Science pada Oktober 2023.
Baca Juga: Peluang Karir Menanti Anda! Dinas PUPR akan membuka 26.319 pendaftaran ASN pada tahun 2024, simak detailnya
Ini merupakan hasil kerjasama dengan Medical College of Maryland di Amerika Serikat dan Central Hospital of Madrid.
Teknik ini menggunakan mikroskop krio-elektron dan Diamond Synchroton di Oxford, Inggris, untuk menentukan struktur protein.
“Tujuan strategis kami berikutnya adalah menggunakan teknologi nanobody ini untuk melindungi terhadap semua jenis virus dengan beradaptasi terhadap perbedaan struktural dalam protein penyebaran utama,” tambahnya.
Baca juga: FKPM Grobogan dukung Irjen Ahmad Luthfi dengan pendekatan kemanusiaan dalam komunikasi Pilgub Jateng
Yudhi juga menjelaskan bahwa memahami struktur protein SARS-CoV-2, seperti protein lonjakan yang memfasilitasi penyebaran virus, dapat mengarah pada pengembangan sistem antibodi buatan terbaru agar lebih efektif melawan infeksi virus.
“Dengan memahami bentuk protein virus SARS-CoV-2, kita dapat mengembangkan strategi untuk memerangi virus penyebab pandemi global,” ujarnya.