Ibukota Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (23 Juli) meninjau instalasi karantina tumbuhan 1,9 juta benih tebu asal Australia di Sarmayam, Kecamatan Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Karantina benih tebu dilaksanakan secara ketat mulai dari sebelum perbatasan hingga setelah perbatasan.
Sahat M Panggabin, kepala badan karantina Indonesia, mengatakan: “Sesuai dengan arahan Presiden, karantina mengurangi risiko benih yang berasal dari Australia, untuk mengoptimalkan penggunaannya dan mengurangi risiko yang ditimbulkannya terhadap tanaman lokal, khususnya di Papua. Semoga hal itu tidak terjadi.” (Barentin) Usai mendampingi Jokowi, petikan keterangan tertulis, Rabu (24 Juli 2024).
Menurut Sahat, sebelum benih tersebut masuk ke Merauke dalam bentuk kultur jaringan, pihak karantina telah melakukan kajian analisis risiko dan penilaian di tempat asal (sebelum perbatasan). Tujuannya untuk mengurangi risiko masuknya hama berbahaya ke Indonesia.
Setibanya di pintu masuk melalui Bandara Mopaha Merauke, petugas karantina dari Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Papua Selatan akan melakukan pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik dan pengecekan jumlah dan jenis ( di perbatasan). Uji laboratorium karantina hama tanaman sasaran (OPTK) juga dilakukan terhadap benih tebu asal Australia dengan menggunakan metode biologi molekuler (PCR/polymerase chain react).
Pengawalan selanjutnya dibawa ke fasilitas karantina tumbuhan yang juga merupakan tempat karantina dan observasi terkait PT. Populasi Papua global, di Sarmayam, Tanah Datar, Merauke.
Sahat juga menjelaskan, selain uji laboratorium, prosedur karantina juga dilakukan dengan mengisolasi dan mengamati tumbuh kembang benih secara terus menerus hingga berumur enam bulan. Apabila dari hasil uji laboratorium, isolasi dan observasi tidak ditemukan OPTK, benih dapat digunakan kembali.
Namun apabila terdapat tanda-tanda paparan OPTK dapat dilakukan tindakan karantina dan pemusnahan. “Hal ini tentunya bertujuan untuk menghilangkan risiko yang mungkin timbul,” kata Sahat.
Menyaksikan proses penerapan tindakan karantina dan komentar Barentin, Jokowi menegaskan proyek tebu di Merauke merupakan program strategis nasional. Jokowi juga mengunjungi laboratorium kultur jaringan, dilanjutkan dengan proyek penanaman tebu di hilir Merauke, pabrik gula dan perkebunan tebu pertama yang memiliki pabrik bio-etanol. (ili/ara)