Jakarta –
Jepang sedang dilanda gelombang baru COVID-19 yang didominasi oleh subvarian KP.3. Sifat virus disebut lebih resisten bahkan pada orang yang telah divaksinasi COVID-19 atau memperoleh kekebalan “alami” setelah terpapar infeksi Corona.
“Jepang sedang menghadapi varian baru virus corona yang sangat menular yang menyebabkan gelombang infeksi Covid-19 ke-11 di negara itu,” peringatan pakar kesehatan Jepang, dikutip SCMP, Jumat (19/7/2024).
“Varian KP.3 menyebar dengan cepat, bahkan di antara mereka yang telah divaksinasi atau pulih dari infeksi sebelumnya,” menurut Kazuhiro Tateda, presiden Masyarakat Penyakit Menular Jepang.
Tateda mengatakan banyak orang kehilangan kekebalan tubuhnya segera setelah vaksinasi, sehingga hanya menyisakan sedikit “kekebalan” untuk melawan virus.
Tateda, yang menjabat sebagai panel penasihat Jepang pada awal pandemi, mengatakan minggu-minggu mendatang akan menjadi waktu yang penting karena pihak berwenang memantau penyebaran dan dampak varian tersebut.
Beberapa rumah sakit melaporkan peningkatan tajam dalam kasus COVID-19 dan penerimaan perawatan pasien. Namun Tateda mengaku agak lega karena gejala gelombang ini tidak separah varian sebelumnya.
Gejala khas varian KP.3 antara lain demam tinggi, sakit tenggorokan, kehilangan penciuman dan rasa, sakit kepala, dan kelelahan.
Menurut Kementerian Kesehatan, fasilitas medis di seluruh Jepang mengalami peningkatan infeksi sebesar 1,39 kali lipat, atau 39 persen, dari tanggal 1 Juli hingga 7 Juli, dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Saksikan video “WHO ingatkan infeksi Covid-19 belum berakhir” (naf/kna)