Omong-omong –

Jembatan Breilong di Batam dibangun oleh seorang guru. Sebab, jembatan tersebut merupakan tempat bagi mereka yang anti bunuh diri.

Berdasarkan data Basarnas tahun 2024, terdapat 5 kasus pembunuhan dengan 4 orang meninggal dunia dan 1 orang hidup, berlokasi di Jembatan Barling, Pulau Rio (Capri).

Untuk mengurangi kejadian tersebut, Yayasan Al-Nabawa Batam menyelenggarakan upacara Rak’at di Burj I Barling. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mencegah terjadinya pembunuhan yang sering terjadi di jembatan ikonik Kota Batam.

Upacara rakaat diawali dengan shalat dua rakaat oleh guru Yayasan Al-Nabawa Batam. Usai salat haji dilanjutkan dengan salat tak terjadwal dan doa perdamaian dan keamanan di Jembatan Brilling.

Kemudian pekerjaan menyemprot air dilanjutkan dan doa pun dibacakan. Air doa dibuang ke tepian Jembatan Briling.

Direktur Yayasan An Nubuwwah Batam, Candra P Pusponegoro mengatakan, pihaknya tergerak untuk merehabilitasi Jembatan Barling karena kawasan tersebut kerap dijadikan tempat pembunuhan. Apalagi beberapa pasiennya kerap mendapat bisikan kepada Ruqayya untuk mengakhiri hidup di sana.

“Jadi, pasien yang kami rawat mengatakan dia dipanggil dan diminta untuk mengakhiri hidupnya saat itu juga.

“Kemudian saya juga khawatir, yang saya baca di media, banyak kasus pembunuhan. Saya turut prihatin kepada rekan-rekan Polri, Dittapam BP Batam dan Basarnas yang sudah bekerja keras membantu pencarian,” ujarnya.

Kandra mengatakan, membunuh adalah dosa besar dalam Islam. Apalagi setelah kematian si pembunuh, ia akan meninggalkan berbagai masalah.

“Pembunuhan adalah dosa besar dalam Islam. Persoalan hidup tidak terselesaikan. Orang yang meninggal akibat pembunuhan meninggalkan hutang dan masalah bagi ahli warisnya,” ujarnya.

Kandra mengatakan, doa yang digelar di Jembatan Barlang ini untuk mendoakan korban meninggal di kawasan tersebut sebelum dibangunnya Jembatan Barlang.

“Sebelumnya, saya berdoa tanpa pemberitahuan, mungkin di kemudian hari ada yang meninggal, dan mungkin ada kapal tua yang jatuh di sini. Kami melewati pemukiman manusia. Itu seperti sebuah rumah, jadi, urusan manusia ini. Kami khawatirkan. “Kami berdoa. Berikan Fatiha,” katanya.

Candra juga mengatakan, dampak dari peristiwa pembantaian di jembatan Brilong ini salah satunya akan berdampak pada UMKM di wilayah tersebut. Selain itu, akan mengurangi jumlah wisatawan.

Dikatakannya, apakah jembatan ini bahagia atau suci, itu tergantung tingkat peziarahnya.

Koordinator Pos Jembatan Brilong Dattapam BP Bottom mengatakan, dengan adanya kerja Amiran, diharapkan angka pembunuhan di jembatan tersebut bisa berkurang.

“Dengan acara ini masyarakat Batam akan tahu bahwa mereka tidak akan melakukan hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan,” ujarnya.

Amran menjelaskan, pihaknya akan menyisir Jembatan Brilong mulai dari Jembatan 1 hingga Jembatan 6. Sementara itu, pihaknya semakin meningkatkan kewaspadaan dan kewaspadaan untuk menekan angka pembunuhan di kawasan dua jam tersebut.

“Kami berusaha mengurangi kejadian yang lalu. Kami melakukan inspeksi. Setiap dua jam 24 jam. Tentu kami sudah sampai di jembatan ke-6, tapi baru sampai di jembatan ke-4. Kami punya cukup. Stafnya tidak 13 orang dengan tiga shift. ,” dia berkata.

Imran Khan mengatakan, CCTV telah dipasang untuk memantau Jembatan Briling terlebih dahulu. Namun, kameranya rusak karena tersengat listrik.

Katanya tadi ada CCTV tapi rusak karena kelistrikan, sekarang kita minta.

——-

Artikel ini dimuat di detikSumut. Saksikan video “Temukan Jembatan Miring Sukabumi Tempat Anak SD Bersekolah” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *