Jakarta –
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan memilih frekuensi 700 MHz, 1,4 GHz dan 2,6 GHz dalam waktu dekat. Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkomdigi) Meutea Hafid juga merujuk pada perusahaan telekomunikasi baru.
Dengan rilis tiga Prusia, pemerintah berharap untuk meningkatkan koneksi domestik, penggunaan teknologi baru, untuk membawa lebih banyak perusahaan telekomunikasi.
“Karena kami merasa bahwa pernyataan frekuensi ini memudahkan kami untuk menerapkan lebih banyak teknologi penghubung baru, teknologi baru yang muncul dan juga membuka lebih banyak pemain, sehingga kompetisi bisa lebih hidup,” Menteri Komunikasi dan Sekolah Menengah Meutea menemukan Meutea High School beberapa waktu yang lalu di Jakarta.
Meutea memastikan bahwa pilihan 700 MHz, 1,4 GHz dan pemilihan frekuensi 2,6 GHz akan dilakukan tahun ini, tepatnya semester kedua. Pilihan dibuat dengan peraturan Menteri Komdigi (Permen) nanti.
“Kami mencoba, tujuan utama kami adalah untuk terhubung. Untuk mencapai koneksi, Komdigi berusaha untuk berinovasi, terutama teknologi baru yang memungkinkan kami, terutama akses yang tidak bebas ke akses perumahan yang mereka tidak memiliki koneksi yang baik,” katanya.
“Salah satunya adalah dengan menggunakan frekuensi saat ini. Oleh karena itu, frekuensi ini dapat sekali lagi membuka jalan bagi teknologi teknologi baru yang muncul, yang kedua kalinya adalah mempersiapkan jalan bagi pemain baru untuk terlibat untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,” lanjutnya.
Komdigi menyiapkan lebar pita 80 MHz pada frekuensi 1,4 GHz, yang akan didedikasikan untuk keperluan akses nirkabel nirkabel (Arch) dengan menyediakan akses internet ke rumah. Faktanya, Komdigi percaya bahwa spektroskopi dapat menunjukkan koneksi 100 Mbps.
Melalui spektrum, Komdigi berencana untuk merevitalisasi akses nirkabel (ARCH) yang sebelumnya ada dengan keberadaan Bolt, sampai IM2 sebelum meninggal di tengah kompetisi. Berbeda dengan sebelumnya, Komdigi memiliki strategi baru, salah satunya mengikuti standar di seluruh dunia.
Setelah itu, frekuensi 700 MHz sebelumnya digunakan untuk menyiarkan yang sama, menciptakan dividen digital 112 MHz setelah menggunakan siaran TV dan TV digital serupa atau memanggil sakelar yang sama (ASO). Di antara 112 MHz, 2 x 45 MHz atau 90 MHz dialokasikan ke bidang layanan telekomunikasi.
Dan, rentang frekuensi 2,6 GHz sebelumnya untuk penyiaran satelit atau layanan satelit (BSS) menggunakan bandwidth 150 MHz dalam kisaran 2.520-2.670 MHz. Periksa video “Video: Kemkomdigi Hasil Rapat setelah menghadiri KTT Aksi AI Paris” (AGT/FAY)