Jakarta –
Ribuan kartu SIM bekas hanya berubah menjadi sampah plastik yang merugikan lingkungan. Namun bisa diolah menjadi lapisan yang berguna.
Telkomsel, operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia, mengadakan NextDev Summit ke-9 dengan tema merangkul teknologi untuk dampak berkelanjutan. Mereka ingin mendukung pertumbuhan startup digital dan mendorong penggunaan teknologi untuk menciptakan dampak positif yang bertahan lama.
Pada talkshow pertama bertema Tech for Sustainability Impact menghadirkan tiga pembicara yaitu Mohamed Bijaksana Junrosano selaku CEO dan pendiri Waste4Change, Saki H. Bramono selaku VP Corporate Communications and Social Responsibility Telecoms, dan Angke Yudistya selaku karyawan khusus . Presiden untuk penyandang cacat.
Saki Bramono mengatakan Telkomsel telah mengambil langkah nyata dalam mengatasi sampah plastik dari produknya, seperti cangkang kartu SIM bekas. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsel terhadap ekonomi sirkular, dimana sampah didaur ulang dan dimasukkan ke dalam siklus produksi.
“Semua sampah plastik dari pengecer kami kumpulkan, kami beli dan kami olah. Jadi kami olah menjadi tempat smartphone, dan produk sampingannya yang kedua adalah baking block,” kata Saki H. Bramono, Selasa Acara NextDev di Jakarta. 5/2024).
Sampah plastik berupa ribuan cangkang kartu SIM yang dikumpulkan dari merchant dan retailer Telkomsel tidak hanya dibuang, namun didaur ulang dan diolah menjadi produk baru yang bernilai. Salah satu produk yang dihasilkan adalah baking block yang berbahan dasar sampah plastik yang selama ini menjadi permasalahan.
Dia berkata: “Trotoar ini terbuat dari sampah plastik dan sekarang stoknya ada 70.000.”
Dengan mengolah kembali sampah plastik menjadi produk yang bermanfaat, Telkomsel tidak hanya mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan sampah, namun juga menciptakan siklus perekonomian yang lebih berkelanjutan. Telkomsel berencana menggunakan paving block berbahan sampah plastik buatan sendiri dalam pembangunan gedung kantor pusat baru.
“Kebetulan insyaallah kita akan bangun gedung baru di kantor pusat, dibelakangnya akan digunakan paving block outdoor semua,” imbuhnya.
Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Telecomsl terhadap konsep ESG (Environmental, Social, Governance) dalam operasional bisnisnya.
“Kita sudah punya yang namanya Strategic Corporate Sustainability, dan yang tadi saya sampaikan, kalau bicara keberlanjutan jangka panjang, ceritanya panjang bukan hanya dari sisi kita, dari sisi bisnis,” tegas Psaki.
Dengan langkah nyata seperti ini, Telkomsel berharap dapat memimpin transisi menuju ekonomi sirkular dan praktik bisnis berkelanjutan. Pengelolaan sampah plastik yang bertanggung jawab tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan tetapi juga membuka peluang bisnis baru yang berkelanjutan.
*Artikel ini ditulis oleh Fadela Khairina Ficheri, salah satu peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di Techcom. Saksikan video “Datikcom Award 2023: Telkomsel Raih Penghargaan Operator Telekomunikasi Terbaik di Indonesia” (fay/fay)