Bogor –

Keamanan dan kenyamanan berkendara tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi kendaraan saja. Faktor manusia juga harus diperhatikan.

Pasalnya, postur tubuh pengemudi yang buruk juga turut andil dalam munculnya hal-hal yang tidak diinginkan saat berkendara. Oleh karena itu, perhatikan persiapan Anda agar perjalanan lebih nyaman dan terjamin keamanannya.

Menurut konsultan spesialis ortopedi tulang belakang di RS Mayapada Jakarta Selatan, dr. Starifulkani Arif, Sp.OT (K) Dalam mengatur tulang belakang, penting untuk memperhatikan kesehatan tulang belakang. Pasalnya, tulang belakang merupakan penopang utama ketika seseorang berkendara, baik itu kendaraan roda empat maupun roda dua.

“Jadi saat kita duduk dan berkendara, berat badan kita menopang tulang belakang, sehingga rentan mengalami masalah jika posisi mengemudi tidak baik,” kata dr. Starifulkani saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu di Joyfest BMW Astra Driving Experience 2024.

“Jadi tulang punggung kita tidak hanya terbuat dari tulang. Tapi ada bantalan yang berfungsi sebagai pegas, sendi tulang, dan saraf yang bisa terganggu (dan) rusak jika (kendaraan) tidak memperhatikan keselamatan saat berkendara,” lanjutnya.

Faktor usia juga berkontribusi besar terhadap kerusakan tulang belakang dan tempat tidurnya selama menggendong. Pasalnya, ketika seseorang berusia di atas 50 tahun, biasanya terjadi proses penuaan pada tulang belakang dan bantalan, dan hal ini dapat diperparah dengan praktik mengemudi yang berbahaya.

“Jadi semua struktur tulang belakang kita bisa bermasalah kalau tidak aman saat berkendara. Apalagi kalau kita sudah di atas 50 tahun, kondisi tulang kita tidak normal. Ini menyebabkan masalah yang lebih serius,” jelasnya.

Ia mencontohkan banyak masalah tulang belakang yang umum seperti kompresi saraf, pengapuran, ketidaksejajaran tulang. Kondisi tersebut dapat memperburuk masalah dan penyakit pasien jika ditularkan dengan cara yang berbahaya.

“Jika kita tidak berkendara dengan aman maka akan menimbulkan keluhan baru atau memperburuk masalah yang sudah ada,” lanjutnya.

Menurut dia, agar terhindar dari gangguan punggung akibat berkendara berbahaya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, termasuk kondisi ergonomis saat berkendara.

Posisi berkendara yang ergonomis antara lain: posisi bantal setinggi kepala, posisi siku ditekuk dengan sudut sekitar 30-40 derajat agar tidak terlalu tegang dan tidak nyaman (saat berkendara). Lalu posisinya. Lengan kendali berada pada posisi 3 dan 9. Lutut dan pergelangan kaki juga ditekuk/tidak lurus sehingga otot kaki tidak mudah tegang, ujarnya.

Jika tidak memperhatikan kondisi ergonomis mobil, otot punggung bisa menegang. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami gangguan punggung.

Contoh lainnya, headrest/pengikat kepala yang tidak memadai dapat menyebabkan cedera pada lengan jika terjadi kecelakaan, yaitu kepala kita terbentur ke belakang lalu terguling ke depan (saat terjadi kecelakaan). Efek ini dapat mengganggu dan menyebabkan kelumpuhan. ikatan. Atau tulang penghubung bisa patah dan menjadi masalah serius.

Selain itu, untuk menghindarinya, Anda juga bisa menggunakan jok mobil yang sudah memiliki teknologi pemanas. Ia mengatakan hal ini dapat memberikan efek pemanasan untuk meningkatkan sirkulasi.

Selain itu, disarankan untuk tidak mengemudi dalam waktu lama. Kalau bisa istirahat (minimal) 30 menit selama 20-30 detik (minimal) agar tidak terganggu, tutupnya.

Sebagai referensi, Pusat Ortopedi Mayapada Hospital menawarkan layanan yang salah satunya adalah pengobatan penyakit tulang belakang seperti saraf terjepit. Pengobatan penyakit tulang belakang dapat dilakukan secara minimal invasif untuk mempercepat waktu pemulihan pasien dengan risiko minimal.

Sedangkan pada BMW Astra Driving Experience Joyfest 2024, Mayapada turut berkontribusi dalam acara tersebut. Kontribusinya berkisar dari penyediaan layanan seperti pemeriksaan kesehatan dan mobil balap. Pemeriksaan juga dilakukan sebelum dan sesudah acara.

Selain itu, para pembalap juga diberikan edukasi tentang pentingnya melindungi tulang belakang, terutama saat berkendara. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko penyakit tulang belakang.

Tonton video “Para peneliti mempelajari terapi akuatik untuk memperbaiki cedera otak dan sumsum tulang belakang” (anl/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *