Jakarta –

Read More : Pengunjung Setuju Tiket Curug Mahal, tapi Pedagang Jadi Rugi

Ini bukan kali pertama terjadi insiden yang melibatkan helikopter di Bali. Sebelumnya, sebuah helikopter tersangkut di jalur layang-layang.

Jatuhnya helikopter PK-WSP Pulau Helitur Bali di Suluban, Desa Pekatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pada Jumat (19/7/2024), bukan satu-satunya kejadian helikopter yang menabrak layang-layang tersebut. . Petugas Bandara Wilayah IV (Oteng) mengungkapkan, ada 2 kali kejadian layang-layang.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Agustinus Budi Hartono mengungkapkan, kejadian serupa pernah terjadi pada Juli 2024. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Saat itu, helikopter yang terbang di Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, langsung mengetahui ada masalah.

Saat itu helikopter menabrak barisan naga. hingga akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan penerbangan demi keselamatan awak dan penumpang. Agustinus menegaskan, perusahaan pemilik helikopter tersebut berbeda dengan kejadian di Suluban, Pecatu.

“Benar, di awal Juli.” Itu tidak mati. Jadi tahun ini (helikopter terjerat dua kali). Ini juga membawa penumpang. , Sabtu (20/7/2024).

Sedangkan helikopter dengan kode penerbangan PK-WSP diberangkatkan dari Heliport Garuda Visnu Kenchana (GWK) sekitar pukul 14.33 WITA. Namun penyebab pasti jatuhnya helikopter Bali Helitur masih menunggu hasil penyelidikan KNKT.

“Kami belum mengeluarkan larangan bagi mereka yang beroperasi (helikopter) di Bali. Kami menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian Perhubungan (Kementerian Perhubungan) menyusul hasil investigasi ini. Sementara itu, kami akan teruskan,” kata Augustinus.

Menurut dia, sebenarnya ada peningkatan minat wisata terhadap helikopter percontohan di Bali. Di sisi lain, jasa pariwisata serupa terus berkembang. Baca artikel lengkap tentang detikbali.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *