Jakarta –
Pastinya kalian sudah tahu kan yang namanya Aqua? Ya, air minum merek (AMDK) yang satu ini sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia.
Seperti diketahui, tidak sedikit orang yang ingin membeli air minum kemasan dimanapun namun disebut “Aqua” padahal tidak dijual dengan merek Aqua. Tapi tahukah Anda siapa pemilik Aqua? Siapa yang punya Aqua?
Menurut situs resminya, pendiri Aqua adalah Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw. Ia merupakan pengusaha asal Wonosobo yang memproduksi air minum kemasan pertama di Tanah Air.
Menurut Historia, orang tua Tirto Utomo menjalankan usaha susu. Ia bersekolah di sekolah dasar di Wonosobo dan sekolah menengah di Magelang karena tidak ada sekolah menengah di kampung halamannya.
Setelah tamat SMA, Tirto Utomo melanjutkan pendidikannya di HBS (sekolah menengah atas pada masa penjajahan Jerman) di Semarang dan kemudian di Malang.
Saat bersekolah, ia aktif di Asosiasi Pemuda Tionghoa Cung Lien Hui dan menjadi pemimpinnya. Dalam pergaulan tersebut, Tirto Utomo bertemu dengan istrinya Kwee Gwat Kien (Kienke) yang merupakan putri seorang bankir senior di Bank Javasche atau sekarang Bank Indonesia.
Ia melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Surabaya. Semasa kuliah, Tirto Utomo mengisi waktu luangnya dengan bekerja sebagai reporter Jawa Pos.
Setelah lulus, ia berangkat ke Jakarta mengikuti pacarnya Kienke dan melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Tirto Utomo mendirikan perusahaan pembuat Aqua PT Golden Mississippi pada tahun 1973. Pabrik pertama berada di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Rupanya Tirto Utomo mendapat ide untuk mendirikan pabrik air minum dalam kemasan secara tidak sengaja. Sekilas Tirto Utomo bekerja di Pertamina setelah sebelumnya bekerja di Sin Po, surat kabar berbahasa Mandarin yang berani bicara tentang Indonesia merdeka.
Setelah beberapa tahun di Pertamina, beliau diangkat menjadi kepala departemen penjualan hukum internasional. Suatu hari, Tirto Utomo sedang mengadakan pembicaraan dengan perwakilan perusahaan-perusahaan Amerika di Jakarta.
Pertemuan tersebut mungkin gagal ketika istri pemimpin misi menderita sakit maag. Setelah didiagnosis, ia mengalami gangguan lambung yang parah, karena ia terbiasa minum air putih, bukan air matang.
Sejak kejadian itu muncul ide cemerlang di benak Tirto Utomo. Bisnisnya berkembang pesat dan ia melihat peluang bisnis besar yang belum tergarap di Indonesia. Dengan kata lain membuat botol air minum yang tidak steril, siap minum dan dapat digunakan oleh siapa saja.
Tak paham cara pengolahan air minum kemasan, ia kemudian mengirim adiknya Slamet Utomo untuk magang di Polaris, perusahaan AMDK di Thailand, untuk mempelajari cara mengolah air mineral.
Pada tanggal 23 Februari 1973, Tirto Utomo mendirikan PT Golden Mississippi yang kemudian berganti nama menjadi PT Aqua Golden Mississippi.
Pada tahun 1974, produk AMDK pertama diluncurkan dalam botol kaca, di bawah Puritas. Berdasarkan saran dari konsultan Indonesia yang berbasis di Singapura, Eulindra Lim, disarankan agar nama merek diubah menjadi Aqua agar lebih mudah diucapkan dan memiliki arti “air”.
Tirto Utomo sendiri sering menggunakan nama samaran “A Kwa”, mirip dengan “Aqua” dalam semua tulisannya ketika menjadi reporter surat kabar Pantjawarta, perubahan dari Sin Po. Nama A Kwa berasal dari nama depannya “Kwa” dengan tambahan huruf “A” di depannya
Menurut BiographyKu, perusahaan Tirto Utomo hampir bangkrut sekitar tahun 1978 karena penjualan produk Aqua mengalami stagnasi dan harus terus menerus menaikkan biaya produksi. Namun sebaliknya, mereka menaikkan harga jualnya tiga kali lipat untuk bertahan hidup. Ya, penjualan justru meningkat bukannya menurun.
Pada tahun 1982, Aqua mengganti bahan baku bekas atau air sumur bor dengan mata air pegunungan. Tirto Utomo meyakini kandungan air mineral kaya akan nutrisi dan memiliki manfaat besar bagi kesehatan.
Salah satu kliennya, insinyur asal Korea Selatan dari Hyundai yang saat itu menjadi kontraktor pembangunan Tol Jagorawi, mengenalkan kebiasaan minum air mineral kepada rekan-rekan pribuminya. Sejak saat itu, AMDK disambut baik oleh masyarakat.
Tirto Utomo juga terlibat dalam menjadikan Aqua sebagai sponsor acara olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional, Sea Games, Kejuaraan Bulu Tangkis, dan Kejuaraan Golf Dunia yang diadakan di Indonesia. Dan iklan Aqua juga ditayangkan di televisi, radio dan media cetak.
Karena biaya pengemasan bisa mencapai 65% dari produksi, Tirto Utomo menggabungkan pabrik pembotolan dengan bisnis air mineral, PT Tirta Graha Parama.
Namun, sejak tahun 1996, ia tidak lagi memiliki saham mayoritas, dan perusahaan Perancis Danone telah mengambil alih. Keluarga Tirto Utomo kini hanya menguasai 26 persen saham.
Meski demikian, Aqua tetap populer di kalangan masyarakat Indonesia. Aqua bisa dibilang merupakan air minum kemasan terpopuler di tanah air yang digunakan banyak orang.
Demikianlah profil pendiri Aqua, Tirto Utomo, dan sejarah singkat perusahaan yang dibangunnya. Saksikan video “Wah! Warga Bandung Bikin Ajaib dengan Air Hujan” (azn/inf)