Jakarta –

Read More : Selesai Kemoterapi, Kate Middleton Lega Sudah ‘Terbebas’ dari Kanker

Jamur ajaib, atau jamur kotoran sapi, banyak dipelajari oleh para ahli untuk mengetahui efek neuroprotektifnya pada orang dengan masalah kesehatan mental.

Banyaknya efek psikoaktif dari psilocybin, bahan psikoaktif jamur, belum diketahui sampai sekarang, sehingga sulit untuk memprediksi bagaimana jamur akan bermanfaat bagi masyarakat dalam bidang pengobatan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Joshua Siegel, seorang psikiater di Universitas Washington, mengamati perubahan pada otak tujuh orang dewasa sehat sebelum, selama, dan setelah mengonsumsi psilocybin dosis tinggi, mengungkapkan gangguan konektivitas di berbagai wilayah otak yang berlangsung selama beberapa minggu.

Menurut IFL Science, para peserta menjalani rata-rata 18 pemindaian MRI otak pada minggu-minggu sebelum dan sesudah perjalanan mereka, yang menunjukkan efek mendalam dan bertahan lama dari tumbukan ajaib selama pengalaman tersebut. Dahulu kala, para peneliti menemukan bahwa setiap orang memiliki pola konektivitas jaringan yang unik dan sepenuhnya unik, seperti sidik jari, yang mengidentifikasi orang-orang tertentu.

Namun, tak lama setelah pemberian psilocybin, proses integrasi menjadi lebih tidak terorganisir, hingga para peserta tidak dapat lagi membedakan satu sama lain berdasarkan aktivitas otaknya. Selain itu, setelah makan kotoran sapi, koneksi di banyak area otak terganggu yang berlangsung selama berminggu-minggu.

“Otak mereka yang mengonsumsi psilocybin lebih mirip dengan otak mereka dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya,” jelas penulis studi Nico Dosenbach.

“Individualitas mereka untuk sementara hilang. Hal ini menegaskan pada tingkat ilmu saraf apa yang dikatakan orang tentang hilangnya kesadaran diri selama perjalanan.” Simak video “Kemenkes Tingkatkan Pemeriksaan Kesehatan Jiwa di Puskesmas” (kna/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *