Jakarta –
Seorang tokoh berpengaruh di Tiongkok menarik perhatian netizen dengan mengonsumsi makanan babi. Diakuinya, hal itu dilakukannya untuk menghemat uang.
Selain hemat biaya, influencer bernama Kong Yufeng ini berpendapat bahwa makanan hewani lebih sehat dibandingkan makanan siap saji. Ia mengaku hanya membutuhkan 3 yuan (Rs 6.600) sehari untuk makan.
Pada tanggal 30 Oktober, Yufeng, yang memiliki 2,8 juta pengikut di Douyin, memposting video yang mengungkapkan keinginannya untuk hidup dengan uang sesedikit mungkin. Ia kemudian mengikuti anjuran sebuah forum untuk mengonsumsi makanan hewani.
Dia menjelaskan, sekantong pakan ternak tersedia seharga 100 yuan (Rs 221.000). Kedelai Kacang Wijen Mengandung suplemen jagung dan vitamin. Untuk sekali makan, 100 gram pakan ternak dicampur dengan air hangat.
“Semuanya tinggi protein, rendah lemak dan alami. “Bukankah lebih sehat dibandingkan fast food?” kata Yufeng, dilansir SCMP, Rabu (11/6/2024).
Saat itu, Yufeng mengaku akan menjalani diet selama seminggu. Dia juga akan melihat bagaimana makanan tersebut mempengaruhi dirinya, meskipun menurutnya rasanya tidak enak.
“Jika Anda sangat miskin, jangan lakukan ini,” katanya.
Topik ini menuai banyak komentar dari netizen di China. Mengingat makanan hewan tidak diperuntukkan bagi manusia, banyak yang khawatir dengan dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkan Yufeng.
“Dia konyol. “Bagaimana pakan babi bisa memenuhi standar keamanan pangan manusia?” kata seorang warganet.
“Sebagai seorang influencer terkenal, perilaku Anda bisa mempengaruhi orang lain. Bagaimana jika seorang anak mencoba menirunya? Konsekuensinya bisa mengerikan,” kata warganet lainnya.
Seorang karyawan perusahaan makanan hewan tersebut menegaskan bahwa makanan tersebut sebenarnya tidak dibuat untuk manusia, meski tidak berbahaya.
Jika masuk ke dalam tubuh, mengonsumsi makanan hewani akan sulit dicerna oleh tubuh manusia.
“Makan daging babi dapat menyebabkan kekurangan kalsium, zat besi, dan yodium sehingga menyebabkan malnutrisi, osteoporosis, dan kelelahan,” kata ahli gizi bernama Chen menanggapi kejadian tersebut.
Baru-baru ini dikabarkan sebuah video yang dibagikan Yufeng menghilang bersama akun media sosialnya. Tonton video “Video: Penghapusan jajanan Latiao yang terkontaminasi bakteri BPOM dari China” (avk/kna)