Semarang –

Pameran bertajuk ‘Pers di Lorong Waktu dan Penghematan Arsip’ digelar di kota tua Semarang. Hari ini adalah hari terakhir pameran sehingga wisatawan tidak boleh melewatkannya.

Dalam pameran tersebut, wisatawan dapat membaca surat kabar klasik dan sejarah tahun 1800-an serta melihat berbagai bentuk alat komunikasi kuno.

Lokasinya berada di Ruma Pohan di ujung timur Jalan Kepodang, Kota Lama Semarang. Pameran dibuka mulai 8 Agustus 2024 dan masih bisa dikunjungi secara gratis hingga 11 Agustus 2024.

Beberapa koran bekas yang kertasnya sudah menguning dipajang di ruang tamu. Terdapat informasi mengenai nama surat kabar dan tanggal terbitnya mulai dari masa pendudukan Belanda hingga Jepang. Pengunjung bisa membaca berbagai cerita sejarah di sana.

Menariknya, banyak juga surat kabar yang halamannya bertuliskan aksara Jawa. Surat kabar tersebut diantaranya adalah surat kabar Mataram yang terbit di Jogja pada tahun 1920 oleh Sedyatama.

Kemudian pengunjung juga bisa melihat berbagai macam mesin tik. Selain itu, terdapat sejarah alat komunikasi mulai dari keong terompet yang digunakan sebagai sinyal, telepon tertua yang dibuat pada tahun 1918, hingga telepon genggam tertua.

Ketua Pameran Surat Kabar Times of Times Press Johannes Cristiano mengatakan pameran ini diselenggarakan bekerja sama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Semarang. Dia mencatat bahwa surat kabar diterbitkan sejak tahun 1818.

“Total surat kabarnya ada puluhan. Kita bagi di zaman Belanda, lalu Jepang, dan Republik Indonesia,” kata Johannes di tempat, Sabtu (8/10/2024).

Pameran ini diadakan sebagai sarana pendidikan sejarah. Generasi muda bisa mencermati surat kabar bekas yang tidak hanya sekedar menyebarkan berita, namun juga mempunyai pengaruh dalam menyampaikan suara masyarakat. Salah satunya adalah surat kabar De Locomotive yang berkantor di Jalan Kepodang Kota Lama, kata Johannes.

“Ini adalah surat kabar yang dibuat pada zaman Belanda, namun karena pengaruh politik moral, mereka juga memperjuangkan hak-hak masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Beberapa program juga digelar dalam pameran tersebut, antara lain bincang buku, pelatihan pemanfaatan sastra, serta pelatihan pembuat konten dan jurnalisme.

__________________

Artikel ini tayang di Detikjateng “Kota Lama Semarang Dilanda Banjir, Begini Penampakannya” (wkn/wkn)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *