Jakarta –

Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan, harga beberapa barang utama di ritel modern berpotensi naik akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Bahan baku pokok yang dimaksud antara lain beras, gula, dan produk kedelai.

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menjelaskan penguatan dolar AS merupakan permasalahan global. Namun tak bisa dipungkiri hal itu juga akan berdampak pada penjualan eceran.

“Oleh karena itu, dampak melemahnya rupee dan naiknya nilai dolar menjadi isu global. Kita tahu kalau secara global The Fed menaikkan suku bunganya dari 5,25% menjadi 5,5%, jadi kita naik 6,25%. Dampaknya akan terasa di sektor ritel. “Akan terkena dampaknya juga,” kata Roy Mundey, Presiden Aprindo .

Roy mengatakan, kenaikan harga bahan pokok belum tentu merupakan kenaikan di tingkat eceran. Namun, harga dari produsen dan pemasok naik karena impor bahan baku terdampak oleh dolar AS. itu adalah penguatan

“Akibatnya bahan baku dan bahan penolong yang diproduksi oleh pemasok atau produsen pada saat pengadaan bahan baku dan produk penolong menjadi lebih mahal dibandingkan sebelumnya. Karena bayarnya dalam dolar tapi dibayar dalam rupee, maka secara tidak langsung mereka harus membayar lebih. “Untuk penjualan eceran, harga jualnya juga naik,” jelasnya.

“Pengecer tidak menaikkan harga. Tapi karena mereka adalah produsen Pemasok menaikkan harga bahan baku dan bahan penolong. Otomatis akan ada efek riaknya,” imbuhnya.

Harga bahan pokok yang diperkirakan mengalami kenaikan antara lain gula pasir, beras, dan produk kedelai. Roy mengatakan sejumlah bahan baku diperkirakan mengalami kenaikan harga. Sebab pasokannya sebagian masih berasal dari impor.

“Contohnya kedelai. Bahan baku kedelai tidak tersedia di Indonesia dan harus berasal dari Amerika Selatan. Kedelai harus diimpor. Jadi kita tahu dasar-dasarnya: beras diimpor, gula diimpor, itu tergantung pemerintah mau menaikkan subsidi atau tidak. “Kalau subsidi tidak ditambah akan berdampak pada harga jual yang harus dinaikkan,” tutupnya.

Perlu diketahui, akhir-akhir ini Dolar AS menguat terhadap Rupee. Mata uang Negeri Paman Sam dalam beberapa pekan terakhir bergerak antara Rp16.300-16.400. (itu/gambar)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *